Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Tantang Thailand, Minta Bantuan Amerika-Malaysia Sediakan Citra Satelit
Advertisement . Scroll to see content

Trump Tolak Kemenangan Biden, Larang Pejabat Kerja Sama dengan Tim Transisi Pemerintah

Selasa, 10 November 2020 - 14:33:00 WIB
Trump Tolak Kemenangan Biden, Larang Pejabat Kerja Sama dengan Tim Transisi Pemerintah
Donald Trump melarang pejabat federal bekerja sama dengan tim transisi pemerintahan Joe Biden (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintahan Donald Trump membuat transisi kepresidenan menjadi kacau pascakemenangan Joe Biden dalam pilpres Amerika Serikat. Trump melarang para pejabat pemerintah bekerja sama dengan tim presiden terpilih Joe Biden untuk melakukan transisi.

Jaksa Agung William Barr telah memberi wewenang kepada Departemen Kehakiman untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam pilpres AS.

Beberapa politisi Partai Republik, termasuk pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell, mendukung upaya Trump untuk memperjuangkan hasil pilpres.

Dia menegaskan dukungan kepada Presiden untuk terus memperjuangkan pilpres.

"Lembaga kami sebenarnya dibangun untuk ini. KKami memiliki sistem untuk mempertimbangkan kekhawatiran dan Presiden Trump memiliki hak 100 persen untuk menyelidiki tuduhan penyimpangan dan mempertimbangkan opsi hukumnya," kata McConnell, dikutip dari Associated Press, Selasa (10/11/2020).

Namun ada juga beberapa anggota Partai Republik yang mengakui kemenangan Biden, termasuk mengecam langkah terbaru Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper.

Kondisi ini menimbulkan keraguan apakah transisi pemerintahan AS akan berjalan mulus seperti terjadi sebelumnya.

Electoral College selaku badan yang menentukan hasil pilpres AS dijadwalkan mengonfirmasi kemenangan Biden pada 14 Desember dan pelantikan akan digelar pada akhir Januari 2021.

Barr memberi wewenang kepada para jaksa untuk menyelidiki tuduhan kecurangan pilpres AS, meskipun tidak ada bukti jenis. Bahkan, petugas dari Partai Republik dan Demokrat secara terbuka menyatakan pemungutan suara berjalan lancar. Bukan hanya itu, para peninjau internasional juga memastikan tidak ada penyimpangan serius.

Pengacara tim kampanye Biden, Bob Bauer, mengatakan, keputusan Barr yang memerintahkan penyelidikan hanya akan memicu klaim spekulatif, khayalan, atau dibuat-buat demu melindungi pihak tertentu.

Sementara itu Biden tak terpengaruh dengan sikap Trump dengan membuat rencana-rencana baru membangun pemerintahannya. Prioritasnya adalah menangani pandemi Covid-19 yang terus melonjak.

Namun langkah Biden terganjal oleh pejabat federal yang masih di bawah kuasa Trump. Gedung Putih tak segan-segan menindak para pejabat federal yang dianggap tidak setia karena Trump menolak untuk mengakui kemenangan Biden.

Esper menjadi korban pertama. Bos Pentagon itu dipecat pada Senin. Ada kemungkinan Direktur FBI Christopher Wray, kepala CIA Gina Haspel, dan pakar penyakit menular yang juga anggota gugus tugas Covid-19 Gedung Putih Anthony Fauci, menjadi target selanjutnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut