Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Badai Salju Terjang New York, 400 Penerbangan Dibatalkan
Advertisement . Scroll to see content

Turki Akan Dijatuhi Sanksi AS karena Beli Rudal Rusia, Erdogan: Kami Wait and See

Jumat, 11 Desember 2020 - 17:52:00 WIB
Turki Akan Dijatuhi Sanksi AS karena Beli Rudal Rusia, Erdogan: Kami Wait and See
Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Presiden Tayyip Erdogan mengomentari rencana sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Turki terkait pembelian rudal sistem pertahanan S-400 dari Rusia.

Erdogan menilai sanksi AS itu merupakan sikap tidak menghormati sesama sekutu dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dia juga akan menunggu seperti apa keputusan yang dibuat. Turki akan bersabar, menunggu dan melihat, tren yang muncul setelah pemerintahan Amerika Serikat di bawah kendali Joe Biden dan Partai Demokrat.

Seperti dilaporkan sebelumnya, beberapa sumber termasuk dari pemerintahan AS mengatakan kepada Reuters, pemerintah siap untuk menjatuhkan sanksi kepada Turki.

Lima sumber, termasuk tiga pejabat, mengungkap, sanksi itu menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan pemimpinnya Ismail Demir. 

Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, termasuk seorang pejabat AS, mengatakan Presiden Donald Trump telah memberikan restu kepada para pembantunya untuk memberikan sanksi itu ke Turki.

Jika terealisasi, sanksi AS bisa membahayakan perekonomian Turki. Pasalnya Turki sedang berjuang keras di tengah perlambatan disebabkan wabah virus corona, di samping inflasi dua digit dan terkurasnya cadangan devisa. 

Seorang pejabat senior Turki mengatakan, sanksi AS akan menjadi bumerang bagi Washington dan merusak hubungan kedua anggota NATO.

“Sanksi tidak akan mencapai hasil tetapi menjadi kontraproduktif. Sanksi itu akan merusak hubungan. Turki mendukung penyelesaian masalah ini dengan diplomasi dan negosiasi. Kami tidak akan menerima pemaksaan sepihak,” kata pejabat itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut