Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Jet Pribadi Bawa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Libya Jatuh di Turki, Ini Dugaan Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Turki Ingin Gabung BRICS tapi Punya Keanggotaan di NATO, Ini Kata Rusia

Jumat, 06 September 2024 - 16:47:00 WIB
Turki Ingin Gabung BRICS tapi Punya Keanggotaan di NATO, Ini Kata Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

VLADIVOSTOK, iNews.idTurki baru-baru ini mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BRICS, kelompok negara berkembang utama yang didirikan Rusia dan China. Saat ini, permohonan Ankara tersebut sedang diproses oleh para anggota BRICS.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rusia dan China menjadi seteru Amerika Serikat dan para sekutunya di pentas global. Sementara Turki adalah anggota NATO, blok militer yang dipimpin oleh AS.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, BRICS tidak memiliki aturan yang melarang anggota organisasi tertentu memiliki hubungan dengan BRICS. Hal itu dia sampaikan sehubungan dengan peluang masuknya Turki ke dalam BRICS, mengingat keanggotaan Ankara di NATO dan statusnya sebagai kandidat anggot Uni Eropa. 

“Mengenai keanggotaan NATO dan status kandidat Uni Eropa, yang telah dimiliki Turki selama hampir 70 tahun, sebagaimana dikatakan seorang pejabat Turki baru-baru ini, BRICS tidak memiliki aturan yang menyatakan bahwa anggota organisasi tertentu tidak dapat memiliki hubungan dengan asosiasi (BRICS) ini,” kata Lavrov dalam wawancara dengan RBC di sela-sela Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok, Rusia, Jumat (6/9/2024).

Sebelumnya, Ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov mengonfirmasi bahwa Turki telah mengajukan permohonan untuk berpartisipasi penuh dalam BRICS. Kini, lamaran Ankara itu sedang dipertimbangkan oleh para anggota kelompok itu.

BRICS terdiri atas Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). BRICS menganggap dirinya sebagai penyeimbang tatanan global yang dipimpin AS dan Barat.

Turki sendiri sudah lama mengajukan permohonan untuk bergabung Uni Eropa. Namun, setelah puluhan tahun berlalu, tidak ada kejelasan status Ankara di blok supranasional itu. Turki sampai kini belum juga menjadi anggota tetap Uni Eropa.

Pada Juni lalu, Erdogan menegaskan keanggotaan Turki di BRICS bukan sebagai alternatif keanggotaan di kelompok lain. Ankara, kata dia, secara resmi tetap menjadi kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Forum Ekonomi Timur dimulai pada hari Selasa dan akan berlangsung hingga hari Jumat. Forum ini diselenggarakan oleh Universitas Federal Timur Jauh di kota pesisir Pasifik Rusia, Vladivostok. Sputnik adalah mitra informasi umum EEF 2024.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut