Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rekor! Israel dan Mesir Teken Kesepakatan Gas Alam Rp585 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Turki Tetap Lanjutkan Hubungan dengan Israel, Tak Peduli Siapa yang Menang Pemilu

Kamis, 03 November 2022 - 06:26:00 WIB
Turki Tetap Lanjutkan Hubungan dengan Israel, Tak Peduli Siapa yang Menang Pemilu
Recep Tayyip Erdogan menegaskan Turki akan melanjutkan hubungan dengan Israel apa pun hasil pemilu (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Turki siap melanjutkan kerja sama dengan Israel siapa pun kepala pemerintahannya kelak. Israel menggelar pemilihan umum (pemilu) pada Selasa lalu dan hasil sementara mengindikasikan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bisa terpilih kembali.

Partai yang dipimpin Netanyahu, Likud, memperoleh suara terbanyak dan berpotensi bisa membentuk pemerintahan dengan koalisinya. Mereka harus mendapat setidaknya 61 kursi di parlemen Knesset.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan akan tetap mempertahankan hubungan dengan Israel berdasarkan prinsip saling pengertian siapa pun pemenang pemilu.

"Apa pun hasil pemilu, kami ingin menjaga hubungan dengan Israel secara berkelanjutan, berdasarkan sikap saling menghormati sensitivitas dan kepentingan bersama," kata Erdogan, dalam wawancara dengan stasiun televisi ATV, seperti dilaporkan kembali Reuters, Kamis (3/11/2022).

Netanyahu merupakan PM dari kelompok sayap kanan Israel yang sangat keras kebijakannya terhadap Palestina. Jika dia terpilih kembali akan sangat berdampak pada proses perdamaian dengan Palestina. Ini juga bisa membuat pusing negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Joe Biden, yang sedang mencari cara untuk melanjutkan kembali pembicaraan damai. Pemerintahan Biden berkali-kali menegaskan solusi dua negara.

Sementara itu Erdogan berupaya mencairkan kembali hubungan Turki dengan Israel setelah tegang selama lebih dari 10 tahun. Pada 2010, Turki mengusir duta besar (dubes) Israel terkait serangan pasukan Zionis terhadap kapal pembawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Insiden itu menewaskan 10 warga Turki.

Hubungan kedua negara sempat pulih pada 2016, namun 2 tahun kemudian Turki menarik dubesnya dari Tel Aviv setelah Israel menyerang Jalur Gaza.

Presiden Israel Isaac Herzog bahkan sudah melawat ke Turki tahun ini, kunjungan pertama seorang pemimpin negara Yahudi ke negara itu sejak 2008.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut