Ukraina Bantah Kirim Drone Kamikaze untuk Bunuh Putin di Kremlin
KIEV, iNews.id - Ukraina membantah terlibat dalam serangan terhadap Istana Kremlin di Moskow untuk mengincar Presiden Rusia Vladimir Putin. Dua drone kamikaze mengincari Istana Kremlim pada Selasa (2/5/2023) malam, namun dirontokkan sistem pertahanan udara Rusia.
Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan pemerintah tidak terkait dengan serangan drone di Kremlin. Dia menegaskan serangan itu tidak menguntungkan Ukraina, sebaliknya hanya akan memprovokasi Rusia untuk mengambil keputusan lebih radikal.
“Tentu saja, Ukraina tidak ada hubungannya dengan serangan drone Kremlin. Kami tidak menyerang Kremlin karena, pertama, itu tidak menyelesaikan aksi militer apa pun,” kata Podolyak, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/5/2023).
Dia menambahkan, tuduhan itu bisa saja mengindikasikan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan skala besar terhadap Ukraina dalam beberapa hari mendatang. Itu dilakukan dengan alasan sebagai pembalasan atas serangan terhadap Kremlin.
"Menurut pendapat saya, sangat jelas bahwa 'laporan tentang serangan terhadap Kremlin' dan bersamaan dugaan penahanan penyabot Ukraina di Krimea, jelas menunjukkan persiapan provokasi teroris skala besar oleh Rusia dalam beberapa hari mendatang," tuturnya.
Seperti diberitakan, Kremlin menyatakan serangan terbaru itu sebagai aksi teroris terencana dan akan membalasnya. Tidak ada korban dalam serangan itu termasuk kerusakan material pada bangunan istana. Putin juga tak berada di Kremlin saat serangan terjadi.
Tayangan video yang beredar di media sosial, termasuk media militer Zvezda, menunjukkan asap mengepul di belakang Istana Kremlin.
"Kremlin menilai tindakan tersebut sebagai aksi teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden menjelang Hari Kemenangan, Parade 9 Mei," bunyi pernyataan Kremnlin.
Insiden tersebut juga tidak memengaruhi agenda Putin pada Rabu. Presiden tetap beraktivitas seperti biasa.
Editor: Anton Suhartono