Ukraina Hadapi Skenario Terburuk, Warga Diminta Bersiap untuk Tinggalkan Ibu Kota
KIEV, iNews.id – Ukraina tengah bersiap menghadapi serangan baru Rusia terhadap infrastruktur di negara itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada Minggu (6/11/2022).
“Kami juga memahami bahwa negara teroris (maksudnya Rusia—red) sedang memusatkan kekuatan dan sarana untuk kemungkinan pengulangan serangan massal terhadap infrastruktur kami,” kata Zelensky, dalam pidatonya tadi malam yang disiarkan lewat video.
"Pertama-tama, energi. Secara khusus, untuk ini, Rusia membutuhkan rudal Iran. Kami sedang bersiap untuk merespons,” ucapnya.
Zelensky tidak menjelaskan secara perinci pernyataannya bahwa Rusia membutuhkan rudal Iran untuk menyasar infrastruktur energi Ukraina.
Sementara itu, Wali Kota Kiev Vitali Klitschko telah meminta penduduk agar bersiap menghadapi skenario terburuk, yakni dengan membuat rencana darurat untuk meninggalkan kota dan tinggal bersama teman atau keluarga di wilayah lain.
Reuters melansir, pasokan listrik di Ukraina pada Senin (7/11/2022) ini diproyeksikan mengalami defisit 32 persen. Prediksi itu disampaikan oleh Sergei Kovalenko selaku CEO YASNO, pemasok utama energi Kiev, lewat laman Facebook.
“(Angka defisit) ini banyak, dan ini force majeure (keadaan yang memaksa),” katanya.
Otoritas energi nasional Ukraina telah memperingatkan akan terjadinya pemadaman listrik. Di samping itu, ada juga kemungkinan pembatasan lebih lanjut di Kiev dan wilayah di sekitarnya, begitu pula di enam wilayah di negara itu.
Sebelumnya, Klitschko mendesak warganya untuk mempertimbangkan segala kemungkinan terburuk, termasuk skenario ketika ibu kota kehilangan aliran listrik dan air.
“Jika Anda memiliki keluarga besar ... atau teman-teman di luar Kiev, di mana ada pasokan air, oven, pemanas yang mandiri, harap diingat kemungkinan untuk tinggal di sana untuk jangka waktu tertentu,” kata Klitschko dalam wawancara televisi akhir pekan kemarin.
Operator jaringan listrik Ukraina, Ukrenergo, menyatakan bahwa konsumsi listrik di negara itu harus dipotong hingga 30 persen. “Dari pukul 6 pagi hingga menjelang malam, ini jadwal pembatasan yang rencananya akan diberlakukan,” kata operator itu lewat saluran Telegramnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil