Ukraina Klaim Situasi Bakhmut Mulai Stabil, Rusia Kehabisan Pasukan
KIEV, iNews.id - Pasukan Ukraina diklaim berhasil menghalau serangan Rusia di timur Kota Bakhmut. Sementara itu, Inggris menyebut, Rusia kekurangan pasukan dan peralatan perang.
Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhniy pada Sabtu (25/3/2023) menyebut, akibat keberhasilan pasukannya, situasi di wilayah tersebut stabil.
Sementara itu, secara terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, serangan Rusia selama berbulan-bulan di kota itu terhenti. Hal itu dipicu terutama akibat kurangnya banyak pasukan.
"Arah Bakhmut adalah yang paling sulit. Berkat upaya besar-besaran dari pasukan pertahanan, situasinya menjadi stabil," kata Zaluzhniy dalam sebuah posting di Telegram setelah percakapan dengan timpalan Inggris Tony Radakin.
Pakar militer seperti dilansir dari Reuters mengatakan ada tanda-tanda jelas bahwa Rusia kekurangan peralatan, terutama tank-tank berat.
Presiden Vladimir Putin kepada televisi pemerintah mengatakan, Rusia berencana untuk membangun dan meng-upgrade total 1.600 tank selama tiga tahun ke depan. Sementara dalam periode yang sama, Ukraina dilaporkan akan menerima 440 tank dari negara-negara Barat.
Bakhmut adalah target utama Rusia. Pasalnya, jika berhasil direbut sepenuhnya, maka wilayah industri Donbass Ukraina akan mudah dikuasi. Pada satu titik, para komandan Rusia yakin bahwa kota itu akan segera jatuh.