Ukraina Serang 2 Pangkalan Udara Rusia Pakai Drone Jarak Jauh, Begini Komentar AS
WASHINGTON, iNews.id - Ukraina memberi kejutan kepada Rusia dengan menyerang dua pangkalan udara pada Senin (5/12/2022). Dua pangkalan udara itu berada jauh dari garis perbatasan kedua negara yang menandakan Ukraina telah meningkatkan kemampuan serangan ke wilayah Rusia yang lebih dalam.
Serangan dilakukan menggunakan drone bermesin jet peninggalan era Uni Soviet dan merusak beberapa pesawat pengebom jarak jauh Rusia.
Lantas, adakah peran Amerika Serikat (AS) dalam keberhasilan serangan Ukraina itu?
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membantah AS terkait dengan serangan Ukraina baru-baru ini. Menurut dia, persenjataan yang dikirim AS ke Ukraina untuk tujuan pertahanan bukan menyerang. Meski demikian Blinken mengakui AS tak bisa mengontrol penggunaannya.
Blinken juga menegaskan, serangan itu tak akan mengubah rencana AS untuk terus memasok persenjataan yang dibutuhkan Ukraina, termasuk roket HIMARS.
"Kami tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina menyerang ke dalam wilayah Rusia," kata Blinken, dalam konferensi pers di Washington DC.
Dia menegaskan fokus AS adalah menjamin Ukraina bisa memberikan perlawanan atas invasi Rusia.
"(AS bertekad memberi) Peralatan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri, mempertahankan wilayah, mempertahankan kemerdekaan mereka," kata Blinken.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menegaskan pihaknya tidak akan mencegah Ukraina untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauhnya. Pernyataan itu disampaikan Austin mengomentari pertanyaan jurnalis soal kemungkinan Ukraina memodifikasi roket HIMARS sehingga jangkauannya lebih jauh.
Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, dua pangkalan udara yang menjadi basis pesawat pengebom strategis yakni di Ryazan dan Saratov diserang drone pada Senin pagi. Dua drone itu berhasil ditembak jatuh, namun puing-puingnya menimpa pasukan Rusia di darat menewaskan tiga orang.
Puing-puing drone juga menyebabkan kerusakan ringan pada dua pesawat pengebom. Serangan itu tidak mengganggu operasi Rusia ke Ukraina di kemudian hari
Dari hasil penyelidikan drone yang digunakan Ukraina merupakan peninggalan Uni Soviet yang dimodifikasi, bukan senjata kiriman dari AS dan sekutunya.
Editor: Anton Suhartono