Ukraina Serang Wilayah Kursk, Rusia Murka Janji Balas Dendam
MOSKOW, iNews.id - Ukraina menyerang wilayah Kursk, Rusia barat, menggunakan rudal dan drone beberapa hari terakhir, menimbulkan korban. Selain itu satu regu pasukan Ukraina memasuki Distrik Belovsky, di wilayah Kursk, pada Sabtu (10/8/2024).
Namun Penjabat Gubernur Kuesk Alexey Smirnov menegaskan situasi di wilayahnya tetap terkendali sampai hari ini.
"Warga Kursk yang terhormat! Saya terus berkomunikasi dengan perwakilan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia dan lembaga penegak hukum. Kemarin, satu regu pembunuh Ukraina memasuki wilayah distrik Belovo, para jeunag kita berhasil menstabilkan situasi," kata Smirnov, di Telegram, seperti dilaporkan Sputnik, Minggu (11/8/2024).
Saat ini tidak ada bentrokan militer di Distrik Belovsky dan wilayah tetangga, Oboyansky, Kursk. Pasukan penjaga perbatasan dan militer mempertahankan garis perbatasan.
"Yang penting sekarang adalah mencegah kepanikan. Namun, jika ingin meninggalkan daerah secara sukarela, Anda boleh melakukannya. Informasi tentang prosedur keberangkatan dapat diklarifikasi dengan kepala pemerintahan setempat dan dengan menghubungi 112 (nomor telepon darurat)," kata Smirnov.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyatakan, helikopter tempur KA-52 menyerang sekelompok personel, kendaraan lapis baja, serta kendaraan bermotor angkatan bersenjata Ukraina di daerah perbatasan Kursk pada Sabtu malam. Tim pengintai melaporkan, semua target telah berhasil dihancurkan.
Selain itu jet tempur Sukhoi Su-25 menyerang beberapa target musuh di daerah perbatasan Kursk menggunakan rudal udara ke permukaan.
Serangan darat pasukan Ukraina ke wilayah Rusia sudah dilakukan sejak Selasa lalu. Pasukan Ukraina sempat merebut beberapa desa.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari serangan itu dengan mengatakan, Ukraina telah melakukan provokasi skala besar dan menembaki target sipil tanpa pandang bulu.
Juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, angkatan bersenjata akan membalas rezim Ukraina atas serangan biadab di wilayah Rusia barat.
"Kami mengutuk keras aksi teror biadab ini. Kami tidak ragu bahwa para penyelenggara (pemerintah) dan pelaku kejahatan ini serta sponsor asing akan dimintai pertanggungjawaban. Respons keras dari angkatan bersenjata Rusia tidak akan lama," ujarnya.
Zakharova menegaskan, serangan rudal dan drone oleh Ukraina ke wilayah Rusia dalam beberapa hari terakhir ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur dan membunuh warga sipil, jelas-jelas perbuatan terorisme.
"Rezim di Kiev melanjutkan aksi terorismenya dengan tujuan tunggal untuk mengintimidasi warga sipil di Rusia. Mereka memahami betul bahwa aksi biadab ini tidak ada gunanya dari sudut pandang militer," katanya.
Kemlu Rusia juga mendesak organisasi internasional untuk mengutuk serangan teroris oleh militan Ukraina. Namun dia yakin mereka akan memilih diam karena malu.
Sementara itu Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan, serangan udara Ukraina ke Kursk menyebabkan 69 orang luka, termasuk 8 anak-anak.
Sebanyak 17 orang yang luka dalam kondisi kritis. Selain itu 29 korban, termasuk 2 anak-anak, menjalani rawat jalan.
Editor: Anton Suhartono