KIEV, iNews.id – Ukraina sedang mempertimbangkan kemungkinan memperoleh jaminan keamanan dari para anggota Dewan Keamanan PBB (DK PBB), termasuk China. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Menurut Kuleba, Memorandum Budapest tentang Jaminan Keamanan telah gagal untuk memberikan jaminan keamanan yang sebenarnya terhadap Ukraina. Dia berpendapat, keamanan di Eropa akan meningkat ketika Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.
Ukraina Klaim Serang Pangkalan Rusia, Jet Tempur MiG-31 hingga Sistem Rudal Pantsir-2 Hancur
Dalam wawancara dengan Xinhua, Kuleba mengatakan, Kiev saat ini tengah menawarkan Beijing untuk menjadi salah satu penjamin keamanan Ukraina sebagai “tanda rasa hormat dan kepercayaan” Ukraina kepada China. Kiev berharap Beijing akan meminta Rusia untuk memulai gencatan senjata di Ukraina untuk menghindari eskalasi situasi dan mencegah bencana kemanusiaan.
Kuleba pun berterima kasih kepada China karena menyuarakan dukungan untuk kedaulatan Ukraina dan atas kesiapan Beijing untuk mendukung upaya diplomatik dalam menyelesaikan krisis Ukraina. Menlu Kuleba juga meminta China untuk melanjutkan dukungan kemanusiaannya di Ukraina.
Moskow: 1 Juta Pengungsi Ukraina Telah Dievakuasi ke Wilayah Rusia
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Pertama Kali Terjadi! Perusahaan China Ini Setop Jual Produk di Rusia gara-gara Perang Ukraina
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, operasi militer itu untuk melindungi rakyat Donbas. “Mereka (rakyat Donbas) telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahu,” kata Putin.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku