KIRKUK, iNews.id - Kepala Gereja Katolik Irak mengumumkan masyarakat tidak akan mengadakan perayaan Natal demi menghormati orang-orang yang terbunuh dan terluka dalam protes anti-pemerintah baru-baru ini.
Demonstrasi massa yang mengguncang ibu kota Irak dan wilayah lain dipenuhi dengan kekerasan oleh pasukan keamanan dan kelompok-kelompok bersenjata. Unjuk rasa itu menewaskan hampir 430 orang dan 20.000 lainnya terluka.
Rusia akan Bangun Pembangkit Listrik di Bulan dalam 10 Tahun
Protes terkonsentrasi di daerah mayoritas Muslim Syiah, tetapi pada Selasa (3/12/2019), sebagian besar komunitas Kristiani Irak menyatakan akan ambil bagian dalam tindakan solidaritas.
"Tidak akan ada pohon Natal yang dihiasi di gereja-gereja atau jalan-jalan, tidak ada perayaan dan tidak ada resepsi di kediaman pihak gereja," demikian pengumuman Kepala Komunitas Katolik Irak, Louis Raphael Sako, seperti dilaporkan AFP, Rabu (4/12/2019).
Minoritas Kristen Irak telah dilanda perang bertahun-tahun, dan hanya sepertiga yang tersisa dari 1,5 juta orang Kristen yang tinggal di negara itu sebelum 2003.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku