Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Balas Sindiran Trump, Kremlin: Tak Ada yang Bisa Cegah Rusia Uji Coba Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Uni Eropa Usulkan Anggaran Rp1.560 Triliun untuk Bangun Kembali Ukraina

Senin, 04 Juli 2022 - 17:15:00 WIB
Uni Eropa Usulkan Anggaran Rp1.560 Triliun untuk Bangun Kembali Ukraina
Bendera Uni Eropa berkibar di depan salah satu gedung perkantoran milik blok ekonomi itu di Belgia (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id – Bank Investasi Eropa (EIB) selaku lembaga pemberi pinjaman milik Uni Eropa, mengusulkan struktur pendanaan yang sebelumnya digunakan selama pandemi Covid-19 untuk membantu membangun kembali Ukraina. Adapun investasi yang ditawarkan mencapai 100 miliar euro (sekitar Rp1.560 triliun), menurut dokumen yang dilihat Reuters. 

Lewat skema yang disebut Dana Perwalian Gateway EU-Ukraina (E-U GTF), diharapkan ada kontribusi awal sebesar 20 miliar euro dari negara-negara Uni Eropa serta anggaran blok ekonomi itu dalam bentuk hibah, pinjaman, dan jaminan. 

Jaminan itu khususnya akan memiliki efek pengganda, yang mengarah ke proyek infrastruktur senilai sekitar 100 miliar euro, menurut dokumen itu. Angka tersebut sekitar setengah dari kebutuhan Ukraina yang lebih mendesak.
 
Proposal EIB akan diumumkan pada Senin (4/7/2022) waktu setempat, yaitu hari pertama penyelenggaraan Konferensi Internasional Pemulihan Ukraina di Swiss yang bertujuan untuk menyediakan sumber daya bagi Ukraina dan membantu pemulihan pascaperang.

EIB mengusulkan pembentukan dana yang akan berfungsi seperti yang digunakan dalam pandemi Covid-19 untuk menjamin pembiayaan bagi perusahaan kecil dan menengah. Lembaga tersebut membayangkan 25 miliar euro (sekitar Rp389,94 triliun) yang mengarah ke sebanyak 200 miliar euro (sekitar Rp3.119 triliun) akan dikeluarkan.

E-U GTF dapat berkontribusi untuk membangun kembali jembatan-jembatan atau merenovasi layanan air atau air limbah, terutama untuk kota-kota yang populasinya telah berkembang karena migrasi dari berbagai daerah lain di Ukraina sejak agresi militer Rusia 24 Februari ke negara itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut