GAZA, iNews.id – Warga Palestina yang meninggalkan Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan sejak Senin (6/5/2024) pekan lalu semakin banyak. Per hari ini, jumlahnya nyaris mencapai 450.000 orang.
Hal itu diungkapkan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), delapan hari sejak Israel mengeluarkan perintah evakuasi di kota Palestina tersebut.
Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri
“UNRWA memperkirakan hampir 450.000 orang terpaksa mengungsi dari Rafah sejak 6 Mei,” tulis badan PBB itu di platform media sosial X, Selasa (14/5/2024). Tidak disebutkan secara perinci ke mana tujuan ratusan ribu orang itu mengungsi.
Kemarin, UNRWA mencatat ada sekitar 360.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah dalam tempo sepekan saja. Artinya, ada pertambahan sekitar 90.000 orang yang mengungsi ke luar kota itu dalam tempo sehari saja.
Gaza Membara! Tank-Tank Israel Terobos Kamp Jabalia di Utara, Bombardir Rafah di Selatan
Sementara pada Minggu (12/5/2024), UNRWA memperkirakan warga Palestina yang meninggalkan Rafah sejak Senin pekan lalu jumlahnya masih di kisaran 300.000 orang.
Senin pekan lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai melancarkan invasi darat di Rafah, di perbatasan Gaza dengan Mesir. IDF awalnya menginvasi bagian timur kota itu dan menguasai pos perbatasan Rafah.
Jepang Menentang Operasi Militer Israel di Rafah, Minta Gencatan Senjata Segera
Pada Jumat (10/5/2024), media Israel melaporkan bahwa kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui perluasan operasi darat di Rafah. Pihak berwenang Israel berdalih operasi tersebut bertujuan untuk melenyapkan sisa batalion pejuang Hamas di Jalur Gaza.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku