Upacara Turun Takhta Kaisar Akihito Digelar dari Pagi hingga Sore
Ritual itu akan diadakan di hadapan barang 'suci' kekaisaran yakni pedang dan permata kuno sebagai bukti penting legitimasi kaisar.
Selama proses ini anggota keluarga kekaisaran perempuan, temasuk tamu yakni anggota kabinet, dilarang turut serta.
Rangkaian upacara turun takhta tidak terbuka untuk umum, namun hanya dihadiri kalangan tertentu dari kekaisaran dan pemerintah.
Sementara itu di luar istana, warga Jepang menunggu dengan sabar. Mereka ingin menjadi saksi pelepasan takhta kaisar yang sudah berkuasa selama 31 tahun.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya," kata Hironari Uemara (76), warga Okayama yang datang khusus ke Tokyo untuk menyaksikan Akihito sebabai kaisar untuk terakhir kalinya, dikutip dari AFP.
Istri Uemara mengatakan, dia akan merindukan Akihito dan era Heisei yang akan habis seiring perpindahan kepemimpinan.
"Saya ingin menangis," katanya.
Editor: Anton Suhartono