Upaya Kudeta di Sudan untuk Ciptakan Situasi Tak Aman
KHARTOUM, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Sudan, Abdalla Hamdok mengatakan, upaya kudeta di Sudan dilakukan untuk menciptakan situasi tidak aman khusunya di Sudan bagian timur. Kudeta tersebut diorganisir oleh elemen-elemen di dalam dan di luar militer.
"Upaya kudeta di Sudan diorganisir oleh elemen-elemen di dalam dan di luar militer," katanya, Selasa (21/9/2021) dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, para pemimpin upaya kudeta yang gagal di Sudan telah ditangkap. Dikatakan, mereka merupakan loyalis rezim Presiden Sudan yang digulingkan Omar al-Bashir.
"Sisa-sisa dari rezim Presiden Sudan yang digulingkan, Omar al-Bashir berpartisipasi dalam upaya itu," kata kata seorang juru bicara pemerintah di TV pemerintah, Selasa (21/9/2021).
Sebuah upaya kudeta di Sudan, Selasa (21/9/2021) berhasil digagalkan. Sekelompok tentara mencoba menggulingkan pemerintahan transisi yang dipimpin sipil dan militer.
Militer tetap memegang kendali dan menyatakan situasi relatif kondusif.
Stasiun televisi pemerintah meminta publik untuk melawan segala upaya menggulingkan pemerintah namun tak menjelaskan secara rinci.
“Semua terkendali. Revolusi menang,” kata Mohammed Al Fiky Suliman, anggota dewan sipil-militer yang berkuasa, di akun Facebook, seraya meminta rakyat untuk mengawal transisi, dikutip dari Associated Press.
Perpolitikan Sudan dalam kondisi rapuh sejak penggulingan Omar Al Bashir pada April 2019. Al Bashir digulingkan setelah demonstrasi besar selama 4 bulan. Sudan kini dikendalikan pemerintahan bersama sipil dan militer.
Editor: Umaya Khusniah