Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dikaitkan dengan Penembakan di Australia, Filipina Tegaskan Bukan Basis Latihan ISIS
Advertisement . Scroll to see content

Usai Dibebaskan, Pesepak Bola Asal Bahrain: Saya Cinta Mati Australia

Kamis, 14 Februari 2019 - 14:48:00 WIB
Usai Dibebaskan, Pesepak Bola Asal Bahrain: Saya Cinta Mati Australia
Hakeem Al Araibi bertemu PM Scott Morrison di Gedung Parlemen Canberra, Kamis (14/2/2019). (Foto: ABC News/Nick Haggarty)
Advertisement . Scroll to see content

CANBERRA, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan kepada mantan pemain sepak bola Bahrain yang baru dibebaskan, Hakeem Al Araibi, bahwa kewarganegaraan Australia-nya akan didapatkannya sebentar lagi.

Pesepak bola berusia 25 tahun itu bertemu dengan PM Morrison di Canberra pada Kamis (14/2/2019), dua hari setelah kembali ke Australia setelah menjalani tahanan selama lebih dari 70 hari di penjara Thailand.

Morrison mengatakan berharap akan bisa melihat upacara pengambilan sumpah Al Araibi sebagai warga negara Australia dalam waktu yang tidak lama lagi.

Menteri Luar Negeri Marise Payne jug memastikan bahwa permohonan warga negara pesepak bola yang dulunya berasal dari Bahrain itu sudah dimasukkan.

Al Araibi mengucapkan terima kasih kepada Morrison dan Menlu Payne dan juga kepada mantan kapten timnas Australia, Craig Foster, yang membantu kampanye bagi pembebasannya.

Dia juga segera akan berlatih kembali bersama tim sepak bola semi profesional Melbourne Pascoe Vale yang akan bertanding di kandang sendiri melawan Bentleigh pada Jumat malam.

Morrison kemudian memberikan hadiah sebuah bola kepada Al Araibi, yang ditandatangani oleh PM dengan tulisan "welcome home Hakeem"; dan meminta pesepak bola itu juga menandatangani sebuah bola untuknya.

"Pekan depan saya kembali akan berlatih," katanya, seperti dilaporkan ABC News, Kamis (14/2/2019).

Selain Morrison dan Menlu Payne, Al Araibi juga bertemu dengan Menteri Olahraga Bridget McKenzie, Pemimpin Oposisi Bill Shorten, dan Menlu bayangan dari Partai Buruh Penny Wong.

Hakeem Al Araibi dan istrinya sedang berbulan madu di Bangkok ketika ditahan pada November lalu atas permintaan dari Bahrain yang ingin agar dia diekstradisi. Dia dicari karena melarikan diri dari Bahrain, setelah terlibat dalam perusakan sebuah kantor polisi pada 2012.

Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun in absentia.

Hakeem membantah pernah melakukan penyerangan, dan mengatakan bahwa dia sedang bermain sepak blola yang disiarkan secara nasional ketika penyerangan terjadi.

Di bawah tekanan diplomatik, Bahrain menghentikan kasus tersebut pekan ini sehingga Al Araibi bisa kembali ke Australia.

Setelah tiba di Melbourne, Al Araibi secara terbuka menyatakan kecintaannya pada Australia.

"Saya belum lagi menjadi warga negara namun negeri saya adalah Australia. Saya akan mati di Australia dan saya cinta Australia. Terima kasih banyak," katanya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut