WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) dan Inggris kembali melancarkan serangan ke Yaman, menargetkan 36 target kelompok Houthi yang berada di 13 lokasi. Serangan yang terjadi pada Sabtu (3/2/2024) malam itu berselang hanya sehari setelah militer AS menggempur Irak dan Suriah mengincar target Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi lainnya.
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan, serangan terbaru ini mengincar fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal, peluncur rudal, serta kemampuan lain milik Houthi untuk menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.
Kepala Staf Pertahanan Inggris: Peluang Konflik dengan Rusia Sangat Kecil
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin mengatakan, serangan itu juga mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru.
“Aksi bersama ini mengirim pesan yang jelas kepada Houthi bahwa mereka akan terus menanggung konsekuensi lebih lanjut jika tidak menhentikan serangan ilegal terhadap pelayaran internasional dan kapal angkatan laut,” kata Austin, dikutip dari Reuters, Minggu (4/2/2024).
Qatar Ogah Mediasi Konflik Houthi dengan AS
Dia menegaskan AS tidak akan ragu untuk melindungi nyawa serta jalur perdagangan di salah satu perairan paling kritis di dunia.
Sementara itu Kantor Berita Yaman yang dikelola Houthi, Saba, melaporkan AS dan Inggris melancarkan 14 serangan pada Sabtu yakni mengincar Provinsi Taiz dan Hudaidah.
Houthi Sebut Rudalnya Hantam Kapal Angkatan Laut AS Lewis B Puller di Teluk Aden
Sebelas serangan menargetkan wilayah Al Barah di Distrik Maqbanah dan wilayah di Distrik Haifan. Tiga serangan lainnya menargetkan Jabal Al Jada di Distrik Al Lahiya dan Distrik Al Salif di Hudaidah.
Kelompok Houthi menyerang kapal-kapal dagang Israel serta yang terkait dengan negara Yahudi itu sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang sedang berperang melawan pasukan Zionis. Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 27.000 orang sejak 7 Oktober 2023 hingga 3 Februari 2024.
Sehari sebelumnya AS melancarkan serangan ke 85 lebih target di Irak dan Suriah mengincar Garda Revolusi Iran serta kelompok-kelompok milisi pendukungnya. Serangan pembalasan atas gempuran terhadap pangkalan militer AS di Yordania itu menewaskan hampir 40 orang.
Irak mengecam keras serangan terhadap wilayahnya dan bentuk pelanggaran kedaulatan yang nyata. Iran dan Rusia juga mengecam serangan tersebut karena bisa meningkatkan ketegangan di Timur Tengah itu.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku