Usai Serang Kapal Perang AS, Kelompok Houthi Ancam Keamanan di Yaman
SANAA, iNews.id - Pemerintahan Yaman menyebut Houthi berencana melakukan serangan besar di dua wilayah Yaman. Serangan itu akan dilakukan usai menyerang kapal perang Amerika Serikat (AS).
Menteri Informasi Yaman Muammar Al-Eryani menuduh Houthi yang didukung Iran telah menggerakkan pasukan militer besar di Provinsi Shabwa dan Provinsi Marib.
Dia mencatat kelompok pemberontak tersebut berencana untuk menyerang Marib dari selatan, timur, dan utara, serta melancarkan serangan serentak lainnya pada wilayah Bayan, Ain, Ouslen, dan daerah lainnya yang dikendalikan pemerintah di Shabwa.
Al-Eryani menekankan bahwa serangan semacam itu akan menggoyahkan upaya perdamaian dan memicu kembali konflik di negara tersebut.
Melansir dari Arab News, Selasa (5/12/2023) pertempuran sebagian besar berhenti di seluruh negara setelah gencatan senjata yang difasilitasi oleh PBB mulai berlaku pada April 2022.
Namun, otoritas Yaman khawatir situasinya bisa memburuk seiring dengan pengumpulan militan dan peralatan militer oleh Houthi di Marib, Shabwa, dan Taiz.
Houthi telah memanfaatkan kemarahan publik atas serangan Israel yang terus-menerus di Gaza untuk memulai pelatihan militer dan mengumpulkan pasukan di luar kota yang dikendalikan pemerintah dengan dalih persiapan untuk melawan Israel.
Al-Eryani mendesak komunitas internasional untuk menyebut Houthi sebagai teroris, memberlakukan sanksi pada pemimpin mereka, membekukan aset mereka, melarang mereka bepergian, dan membatasi sumber pendapatan milisi tersebut.
Houthi juga menggelar prosesi pemakaman di Sanaa pada hari Minggu untuk 15 perwira berbagai pangkat militer yang tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah di sepanjang garis pantai barat negara tersebut di Laut Merah dan di tempat lain.
Sementara itu, Houthi mengancam akan menyerang kapal laut Amerika di Laut Merah hanya satu hari setelah meluncurkan serangan drone dan misil terhadap kapal komersial di perairan tersebut.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq