Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Utusan Khusus Trump Sebut AS Tak Berniat Caplok Greenland dari Denmark
Advertisement . Scroll to see content

Vaksin Covid-19 Buatan AS Masuk Tahap Akhir Uji Klinis pada Manusia

Rabu, 05 Agustus 2020 - 07:01:00 WIB
Vaksin Covid-19 Buatan AS Masuk Tahap Akhir Uji Klinis pada Manusia
Vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan Amerika Serikat masuk dalam tahap uji klinis fase terakhir (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat telah memulai uji klinis tahap akhir formula vaksin untuk mengatasi Covid-19. Vaksin yang tengah dikembangkan ini akan meningkatkan antibodi pasien.

LY-CoV555 merupakan prototipe vaksin yang tengah dikembangkan AS berdasarkan identifikasi antibodi pada sampel darah pasien sembuh setelah mengosumsi obat dari perusahaan Kanada, Abcellera Biologics.

Vaksin tersebut selanjutnya dikembangkan secara sintesis untuk diproduksi massal oleh Lily Research Laboratories yang bermarkas di AS dalam kemitraan dengan Albacellera.

Uji coba klinis fase tiga hanya diikuti oleh 300 sukarelawan di seluruh dunia yang pernah dirawat rumah sakit dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang dan durasi gejala yang dirasakan kurang dari 13 hari.

Setiap sukarelawan akan disuntikan secara intravena atau plasebo. Mereka juga akan menerima perawatan standar untuk Covid-19 termasuk obat antiviral, remdesivir.

Jika sampai hari kelima uji coba calon vaksin LY-CoV555 yang dipimpin oleh Jens Lundgren dari University of Copenhagen tampak aman dan efektif, maka jumlah sukarelawan dari fase ini bisa ditambah menjadi 1.000 orang.

Tujuan utama dari uji coba ini adalah pemulihan berkelanjutan pasien selama 14 hari setelah keluar dari rumah sakit.

Di saat bersamaan, calon vaksin ini tengah diuji ada orang dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang yang belum dirawat di rumah sakit sebagai bagian uji coba paralel tingkat menengah.

"Mempelajari dampak terapi investigasional ini pada beberapa populasi pasien di saat bersamaan sangat penting untuk menentukan apakah vaksin itu dapat membantu pasien Covid-19 dengan tingkat keparahan penyakit yang berbeda," kata dr Anthony Fauci, Direktur Institut Penyakit Menular AS dikutip dari AFP, Rabu (5/8/2020) pagi WIB.

Antibodi adalah protein penangkal infeksi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang dapat mengikat permukaan virus dan mencegahnya menyerang sel.

Vaksin bekerja dengan menstimulus tubuh untuk menghasilkan antinbodi sendiri, sementara para ilmuwan juga menguji antibodi siap pakai dari darah pasien yang pulih dari Covid-19.

Vaksin menjadi harapan terakhir untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 18 juta orang dan menewaskan lebih dari 600.000 di seluruh dunia.

Selain Amerika Serikat, sejumlah negara maju seperti Inggris, China, dan Rusia mengklaim sudah memasuki tahap akhir uji klinis vaksin.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut