Vaksin Covid-19 Moderna Dapat Izin di AS, Bisa Dikirim dalam Suhu Dingin Standar
WASHINGTON, iNews.id - Tim panel penasihat untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Kamis (17/12/2020), mendukung vaksin Covid-19 Moderna untuk penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).
Ini berarti dua vaksin buatan perusahaan farmasi AS sudah direstui untuk digunakan dalam program darurat di negara itu. Vaksin virus corona Pfizer lebih dulu mendapat izin. FDA akan mengeluarkan EUA pada Kamis malam atau Jumat waktu AS. Vaksin segera didistribusikan setelah FDA memberikan lampu hijau.
Tim panel memberikan suara dukungan 20 berbanding 0, dengan 1 anggota abstain. Mereka berpendapat manfaat vaksin Moderna lebih besar dibandingkan risiko yang diahadapi kalangan berusia 18 tahun ke atas.
Keputusan ini keluar di saat AS mengalami lonjakan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19. Lebih dari 300.000 orang di AS meninggal, termasuk 3.580 kasus kematian yang tercatat pada Rabu saja.
Satu anggota panel yang abstain adalah Michael Kurilla, pakar dari Institut Kesehatan Nasional. Dia tak setuju jika otorisasi penggunaan vaksi Moderna mencakup mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
"Saya tidak yakin manfaat sebenarnya (vaksin) lebih besar daripada risikonya untuk semua kelompok usia itu. Saya lebih suka ditargetkan pada orang-orang berisiko tinggi penyakit Covid yang serius dan mengancam nyawa," katanya, dikutip dari Reuters, Jumat (18/12/2020).
Menteri Kesehatan Alex Azar mengatakan, sebanyak 5,9 juta dosis dialokasikan untuk negara bagian dan kota-kota besar.
Tidak seperti vaksin Pfizer yang harus dikirim dalam suhu minus 70 derajat Celcius, produk Moderna tidak memerlukan freezer khusus atau dry ice yang banyak, membuatnya lebih mudah untuk digunakan, terlebih jika dikirim ke perdesaan terpencil.
Perusahaan menyatakan vaksin Covid-19 Moderna bisa dikirim dalam keadaan cair pada suhu dingin standar.
Lepas dari itu, AS menargetkan 40 juta dosis vaksin Pfizer dan Moderna pada akhir 2021 yang cukup untuk 20 juta orang. Hasil uji klinis menunjukkan kedua vaksin tersebut 95 persen efektif dalam mencegah gejala.
Gelombang pertama vaksinasi yang dimulai pada 14 Desember lalu diperuntukkan bagi kelompok rentan terpapar virus corona seperti petugas medis di garis depan serta penghuni dan staf panti jompo.
Editor: Anton Suhartono