Viral Singa Peliharaan Dilepas Jalan-Jalan di Kota, Penyebabnya Bikin Geleng Kepala

PHNOM PENH, iNews.id - Pemandangan tak lazim tersaji di Phnom Penh, Kamboja. Seekor singa peliharaan bebas berkeliaran di jalanan kota pada Senin (16/8/2021) setelah dilepas dari kandang. Singa tersebut diketahui peliharaan seorang pengusaha asal China, Zhai Xinjiang. 

Foto-foto dan video saat singa berjalan-jalan di kota beredar di media sosial menjadi viral. Kucing besar tersebut berhasil ditangkap kembali dengan selamat dan dikembalikan ke rumah pemiliknya. Tak ada yang terluka dalam insiden itu.

Baca Juga

Mobil Meledak Dahsyat di Red Fort Delhi, 9 Orang Tewas, Bak Zona Perang

Alasan singa itu terlepas sekilas tak masuk akal, yakni balas dendam karyawan yang pernah bekerja kepada Zhai karena dipecat. Untungnya, hewan itu tak sampai mencelakai pengguna jalan.

Menurut Zhai, seperti dilaporkan surat kabar Khmer Times, singa peliharaannya, Hei Man, sengaja dilepas oleh seseorang yang pernah bekerja untuknya namun dipecat terkait penipuan.

Pekerja yang dipecat itu bersekongkol dengan rekannya yang juga bernasib sama untuk melepas singa. Beberapa jam setelah melepas singa, pelaku menghubunginya dengan mengatakan hewan buas itu dibiarkan pergi karena tidak diberi makanan dengan benar.

Pelaku sebelumnya bekerja sebagai penerjemah dan meminjam 4.000 dolar AS sebagai biaya pernikahan. Namun dia mengatakan uang itu hilang, kemudian meminta pinjaman lagi sebesar jumlah yang sama. Kali ini dia mengancam tidak akan membayar pinjaman pertama kecuali mendapatkan uang tersebut. Zhai lalu memecat karyawannya itu.

Dia mengatakan, Hei Man dipeliharanya sejak setahun terakhir. Saat diadopsi usia singa tersebut 2 bulan.

Tidak disebutkan bagaimana perkembangan kasus ini, apakah pelaku yang terlibat dijerat dakwaan atau tidak.

Pihak berwenang sempat menyita Hei Man dari Zhai pada Juli lalu setelah muncul keluhan warga soal singa yang berkeliaran bebas di kebun belakang. Saat itu dia didenda sekitar Rp394 juta, namun uang itu dilaporkan telah dikembalikan.

Editor: Anton Suhartono