Viral Video Awak Kabin Menari di Atas Sayap Pesawat, Auto Kena Marah Bos!

BASEL, iNews.id – Video yang menunjukkan sejumlah anggota awak kabin Swiss International Air Lines sedang menari di atas sayap pesawat Boeing 777 tempat mereka bekerja, viral di media sosial. Tak pelak, ulah mereka itu menuai kemarahan dari pihak manejemen maskapai.

Kini, para pelaku menghadapi penyelidikan dari bos mereka setelah ketahuan menari dan mengambil foto di sayap pesawat itu. Rekaman video itu sendiri diambil oleh seorang pelancong yang tengah menunggu di terminal bandara.

Baca Juga

Pangkalan Laut Mengapung Iran Kembali Beroperasi, AS dan Israel Ketar-ketir

Video tersebut memperlihatkan seorang pramugari sedang menari di sayap pesawat. Dia kemudian ditemani oleh seorang pramugara, rekan kerja prianya. Selanjutnya, laki-laki lainnya, yang diduga sebagai kepala kabin senior, juga muncul di atas sayap pesawat itu dan mulai melakukan pose binaraga.

Klip tersebut juga menampilkan dua awak darat di landasan pacu, yang berpose untuk difoto di depan mesin pesawat.

Baca Juga

Standar Ganda Uni Eropa, Bungkam saat Busana Muslimah Dilarang tapi Murka ketika LGBT Ditolak

Video tersebut direkam awal bulan ini dan memicu kemarahan di kalangan manajemen Swiss International Air Lines. Menanggapi klip viral tersebut, maskapai penerbangan menilai perilaku mereka tidak akan ditoleransi.

“Apa yang tampak lucu dalam video itu mengancam nyawa,” kata Juru Bicara Swiss International Air Lines, Michael Pelzer.

Baca Juga

Bikin Bergidik! Video Ular Sanca Karpet Besar Merayap di Atas Atap Rumah Warga Australia

“Sayap Boeing 777 tingginya sekitar lima meter. Jatuh dari ketinggian tersebut ke permukaan yang keras dapat menimbulkan bencana,” ujarnya.

Baca Juga

Satpam Perempuan Tewas setelah Diperkosa Atasan, Polisi Turun Tangan

Dalam pernyataannya yang dimuat The New York Post, Pelzer mengatakan, awak kabin pesawat hanya boleh menginjakkan kaki di sayap pesawat jika terjadi keadaan darurat yang mengerikan, seperti evakuasi.

Para petinggi maskapai penerbangan, termasuk Wakil Presiden Swiss International Air Lines, Martin Knuchel, mengaku marah dan kecewa. Dia pun meminta agar tindakan bodoh semacam itu dihentikan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil