Viral Video Flexing Anak Pejabat Nepal, dari Tas dan Jam Mewah hingga Pelesiran ke Paris
KATHMANDU, iNews.id - Demonstrasi Gen Z di Nepal berhasil melengserkan Perdana Menteri KP Sharma Oli dari jabatannya. Awalnya, massa marah akibat kebijakan pemblokiran 26 platform media sosial dan aplikasi pesan singkat, namun tuntutan meluas ke kondisi ekonomi, maraknya korupsi, serta nepotisme.
Kemarahan massa tak hanya disulut pendekatan represif aparat keamanan yang menembak mati 21 orang di dua kota, tapi juga video-video lama berisi flexing atau memamerkan kekayaan para pejabat dan keluar mereka.
Beberapa hari menjelang demonstrasi pada Senin, tagar seperti #PoliticiansNepoBabyNepal, #NepoKids, dan #NepoBaby menjadi trending di TikTok, Reddit, dan beberapa platform media sosial lainnya.
Video viral di TikTok membandingkan anak-anak elite yang memamerkan gaya hidup mewah, seperti pakaian dari desainer terkenal dan tinggal di luar negeri dengan perjuangan warga biasa.
Beberapa video menunjukkan anak pejabat menggunakan jam mewah seharga 12.750 pounsterling (sekitar Rp284 juta), tas Saint Laurent seharga 1.590 pounsterling (sekitar Rp35,4 juta), tas lain seharga 5.450 poundsterling (Rp121,4 juta), serta menteri dan putrinya yang menggunakan jam mewah Hublot.