Virus Corona Hanya Butuh Beberapa Hari Lumpuhkan New York, Pemulihannya Bisa Bertahun-tahun
NEW YORK, iNews.id - New York merupakan salah satu kota paling terdampak wabah virus corona, baik dari sisi ekonomi maupun kehidupan masyarakatnya.
Ini karena kota episentrum wabah Covid-19 itu merupakan pusat bisnis, keuangan, hingga budaya, sehingga denyutnya tak bisa berhenti walau sehari pun.
Namun sejak wabah virus corona segalanya berubah. Virus mematikan ini hanya butuh beberapa hari untuk melumpuhkan kota berjuluk di Big Apple itu.
Namun untuk memulihkannya sampai ke kondisi normal dibutuhkan waktu bertahun-tahun.
Efek ekonomi di Kota New York akibat pemberlakuan lockdown begitu mencolok.
Dikutip dari New York Times, Selasa (21/4/2020), ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan dan penerimaan pajak setidaknya 7,4 miliar dolar AS diproyeksikan akan hilang pada pertengahan tahun depan.
Bagaimana membuat perekonomian New York bisa kembali bergairah merupakan pertanyaan yang menghinggapi para pemimpin politik, bisnis, dan budaya kota itu.
New York merupakan kota yang tak pernah mati. Di dalamnya ada berbagai macam bisnis, dari mulai keuangan, pariwisata, budaya dengan Broadway-nya, kuliner dengan restoran-restoran yang khas, hingga sarana transportasi kereta bawah tanah.
Setengah dari hotel di New York kini tidak beroperasi karena tak ada turis. Kondisi ini pun dialami restoran-restoran.
Wabah ini juga memaksa sekitar 186.000 toko yang masing-masing mempekerjakan sekitar 10 orang bangkrut. Untuk memulihkannya butuh waktu bertahun-tahun.
Saya kira New York yang kita tinggali ini tidak akan kembali seperti sedia kalan dalam beberapa tahun. Saya bahkan tidak tahu apakah kami akan mendapatkannya kembali," kata Gregg Bishop, seorang pejabat agensi usaha kecil menengah di New York.
Industri real estate dan konstruksi yang merupakan penggerak utama ekonomi lokal juga berhenti.
Di saat yang sama, jutaan warga berjuang membayar uang sewa kontrakan bulanan, memicu kekhawatiran akan krisis di pasar perumahan jika sewa tidak dibayar.
Bisnis kerah putih dan perusahaan jasa keuangan, yang pekerjanya sebagian besar terhindar dari PHK, diperkirakan mengalami penurunan laba tahun depan, bahkan kerugian.
New York memang bukan satu-satunya kota metropolitan dunia yang merasakan hantaman keras wabah virus corona. Tapi sepertinya tida ada kota lain yang lebih hancur akibat pandemi ini.
Covid-19 telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa di Kota New York City. Jumlah itu sudh termasuk sekitar 4.400 korban yang meninggal dengan gejala virus corona, meskipun tak menjalani tes.
Editor: Anton Suhartono