Virus Korona Merebak, Palestina Larang Turis Masuk dan Tutup Lokasi Wisata
BETHLEHEM, iNews.id - Palestina mengumumkan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus korona, setelah adanya kasus pertama di Tepi Barat yang diduduki.
Langkah itu termasuk larangan kunjungan wisatawan ke kota dan situs di Tepi Barat yang diduduki selama dua pekan, serta pembatalan acara olahraga dan pertemuan besar lainnya.
Gereja Kelahiran Yesus, yang dibangun di lokasi Betlehem yang dihormati sebagai tempat kelahiran Yesus, ditutup pada Kamis sore dan termasuk di antara situs-situs yang diperkirakan ditutup hingga 20 Maret.
"Kami memutuskan mencegah masuknya wisatawan untuk jangka waktu 14 hari dan mencegah hotel di semua kota menerima orang asing," kata Menteri Pariwisata Rula Maayah, kepada AFP.
Langkah-langkah itu mengikuti dugaan kasus pertama virus korona di Tepi Barat, yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia setelah muncul di Cina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan sejumlah kasus yang diduga terdeteksi di sebuah hotel di daerah Betlehem.
Kepala direktorat kesehatan setempat, Imad Shahadeh, mengatakan kepada AFP bahwa sekelompok wisatawan Yunani mengunjungi hotel pada akhir Februari, dan dua di antaranya kemudian didiagnosis positif virus korona.
Empat kasus yang dicurigai diidentifikasi di antara pekerja hotel.
Kementerian kesehatan masih menguji dan akan merilis hasil tesnya.
Asbed Balian, pendeta senior gereja Armenia di Church of the Nativity, mengatakan pengunjung yang terinfeksi memasuki situs tersebut.
"Orang-orang yang terkena dampak korona mengunjungi gereja," katanya kepada AFP.
"Gereja akan ditutup selama 14 hari dan mereka akan menyemprotkan antiseptik."
Sekolah, universitas, dan masjid di Bethlehem ditutup Kamis, kata seorang koresponden AFP.
Israel, yang sejauh ini memiliki 15 kasus virus korona yang dikonfirmasi, melarang kedatangan dari Italia dan memberlakukan langkah-langkah tegas pada negara-negara Eropa lainnya dalam upaya untuk mengatasi wabah.
Israel dan Amerika Serikat juga membatalkan sisa latihan militer bersama di Jerman pada Kamis.
Tentara Israel juga mengumumkan bahwa mulai Jumat siang semua pasukan akan dicegah meninggalkan Israel, baik dalam perjalanan pribadi atau bertugas.
Lebih dari 95.000 orang terinfeksi virus korona dan lebih dari 3.200 orang meninggal di seluruh dunia. Kini korona sudah mencapai sekitar 80 negara dan wilayah.
Editor: Nathania Riris Michico