Virus Korona Picu Kerusuhan di Penjara-Penjara Italia, 7 Napi Tewas
ROMA, iNews.id - Kerusuhan menyebar hingga ke penjara-penjara yang penuh sesak di seluruh Italia, menyusul isolasi yang diberlakukan guna memerangi virus korona. Akibatnya, tujuh tahanan tewas.
Dilaporkan Reuters, Selasa (10/3/2020), para narapidana, yang kebanyakan marah karena kunjungan keluarga dibatasi, mengamuk dan mulai membakar dari Minggu hingga Senin kemarin.
Di satu penjara, narapidana menyandera sipir dan yang lain melarikan diri.
Pada Senin (9/3/2020) sore, kekerasan mulai menyebar ke bagian selatan Italia, mengguncang lebih dari 25 lembaga pemasyarakatan di seluruh negeri.
Menteri Kehakiman Alfonso Bonafede mengatakan pemerintah terbuka untuk membahas kondisi penjara, tetapi pemberontakan harus dihentikan.
Pemberontakan terbesar dimulai pada Minggu (8/3/2020) di sebuah penjara di Kota Modena. Tiga tahanan tewas di sana, dan empat lainnya terbunuh di penjara tempat mereka dipindahkan setelah kekerasan dimulai.
Beberapa meninggal karena overdosis obat-obatan yang dicuri dari klinik penjara, menurut sumber kementerian kehakiman, tanpa memberikan rinciuan soal apa yang menyebabkan kematian lainnya.
Polisi dan truk pemadam kebakaran berkumpul di luar penjara ketika asap hitam membubung ke langit. Seorang juru bicara kementerian kehakiman mengatakan, situasi di sana terkendali.
Dua sipir disandera di sebuah penjara di Kota Pavia, dan kemudian dibebaskan usai serangan polisi beberapa jam kemudian.
Para tahanan memberontak di penjara San Vittore Milan, turun ke atap, dan membentangkan spanduk yang menuntut pembebasan.
Lebih jauh ke selatan, para tahanan di Kota Prato di Tuscan membakar kasur.
Di Sisilia, para narapidana memberontak di penjara Ucciardone Palermo, yang menampung beberapa terpidana mafia. Tetapi penjaga berhasil mengendalikan situasi.
Media Italia menyebut sekitar 50 narapidana berhasil melarikan diri dari penjara di Kota Foggia. Mayoritas ditangkap dengan cepat, tetapi pada malam hari sembilan tahanan masih hilang.
Penjara Italia termasuk yang paling ramai di Eropa.
"Penyebaran virus adalah masalah nyata," kata Andrea Oleandri dari kelompok hak asasi manusia Italia Antigone.
Italia -negara yang paling parah dilanda virus korona di Eropa- melaporkan 463 kematian terkait dengan virus tersebut.
Editor: Nathania Riris Michico