Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aktivis Greta Thunberg Ditangkap di Inggris saat Demo Pro-Palestina, Dijerat UU Terorisme
Advertisement . Scroll to see content

Waduh! Menlu Inggris Kena Prank, Video Call dengan Mantan Presiden Ukraina Palsu

Sabtu, 08 Juni 2024 - 08:56:00 WIB
Waduh! Menlu Inggris Kena Prank, Video Call dengan Mantan Presiden Ukraina Palsu
David Cameron kena prank, berbicara melalui video call dengan seseorang mengaku mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko namun ternyata palsu (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron menjadi korban prank. Seseorang mengaku sebagai mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko menghubunginya hingga terjadi percakapan melalui video call.

Departemen Luar Negeri (Deplu) Inggris menyatakan, orang yang berbicara dengan Cameron merupakan Poroshenko palsu. Hal itu disadari setelah video call berlangsung beberapa saat.

“Meskipun video call itu jelas-jelas berlangsung dengan Poroshenko, setelah melakukan percakapan Menteri Luar Negeri curiga,” bunyi pernyataan Kemlu Inggris, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (8/6/2024).

Deplu kemudian memastikan bahwa percakapan itu hanya tipuan seraya menggelar penyelidikan.

Tidak disebutkan apa saja yang sempat dibahas antara Cameron dengan Poroshenko palsu. Namun Poroshenko jadi-jadian sempat menanyakan nomor kontak penjabat lain kepada Cameron. Pernyataan itu juga tak mengungkap siapa di balik video call prank tersebut.

Menurut deplu, Cameron sengaja memublikasikan kejadian ini agar para pejabat lain lebih waspada terhadap penipuan.

“Meskipun menyesali kesalahannya, Menteri Luar Negeri menganggap penting untuk menghentikan perilaku ini serta meningkatkan upaya untuk melawan penggunaan informasi palsu,” bunyi pernyataan.

Cameron bukan menlu Inggris pertama yang menjadi korban telepon prank. Pada 2018, Boris Johnson sempat membahas hubungan internasional dengan orang yang berpura-pura menjadi perdana menteri Armenia.

Inggris pada 2022 menyalahkan pemerintah Rusia atas telepon prank ke dua menteri dan percobaan terhadap satu lain yang berhasil digagalkan.

Satu video yang beredar di media sosial ditujukan kepada Menteri Pertahanan Ben Wallace. Setelah itu pemerintah mengeluarkan pernyataan bahwa tekepon itu merupakan hasil rekayasa seraya meminta YouTube untuk menghapusnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut