Waduh! Rusia Pertimbangkan Turunkan Level Hubungan Diplomatik dengan AS dkk
MOSKOW, iNews.id - Rusia mempertimbangkan untuk menurunkan level hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat. Alasannya, Kremlin menilai Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sudah terlibat dalam perang di Ukraina.
“Masalah penurunan tingkat hubungan diplomatik adalah praktik standar bagi negara-negara yang menghadapi bentuk sikap tidak bersahabat atau bermusuhan,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters, Kamis (27/5/2024).
Peskov menegaskan, keterlibatan AS dan sekutu-sekutunya dalam perang di Ukraina sudah cukup menjadi alasan bagi Rusia untuk mempertimbangkan penurunan hubungan diplomatik.
“Karena meningkatnya keterlibatan Barat dalam konflik Ukraina, Federasi Rusia tidak bisa tidak mempertimbangkan berbagai pilihan untuk menanggapi intervensi Barat yang bermusuhan dalam krisis Ukraina,” ujarnya.
Meski demikian, dia menegaskan belum ada keputusan apa pun yang diambil mengenai masalah ini. Kremlin juga mempertimbangkan cara-cara lain untuk merespons sikap permusuhan Barat tersebut.
Rusia menghadapi sanksi bertubi-tubi dari negara Barat terkait invasi ke Ukraina sejak Februari 2022 yang semakin mengisolasi negara tersebut. Kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara (Korut) tampaknya akan mengundang sanksi baru untuk Rusia, terutama dari AS, Korea Selatan, dan Jepang.
Korsel, AS, Ukraina, serta PBB menuduh Rusia menggunakan rudal buatan Korut untuk perang. Meski demikian Rusia dan Ukraina membantah tuduhan itu.
Rusia dan Korut juga meneken pakta keamanan untuk saling membantu jika salah satu negara diserang negara lain.
Sebelumnya Presiden Vladimir Putin menegaskan, negara-negara Barat tak akan bisa mengalahkan Rusia. Rakyat Rusia selalu bersatu dan tak akan membiarkan sejarah 1.000 tahun negaranya berakhir.
“Rupanya, mereka mengira kita akan takut suatu saat nanti. Tapi di saat yang sama, mereka juga mengatakan ingin mengalahkan Rusia secara strategis di medan perang. Saya kira ini bisa dipahami oleh seluruh rakyat,” kata Putin, dalam kunjungannya ke Hanoi, Vietnam, pada 21 Juni lalu.
Dia menegaskan, Rusia akan melakukan segala cara untuk mempertahankan eksistensinya, termasuk menggunakan senjata nuklir.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, lanjut Putin, mengirim senjata, amunisi, dan peralatan perang ke Ukraina sejak 2 tahun terakhir. Negara-negara itu bukan pihak yang seharusnya terlibat dalam konflik, namun mereka ingin berkontribusi untuk mengalahkan Rusia.
Editor: Anton Suhartono