Wagner Rusia Tegaskan Tidak Ikut Perang dan Terlibat Politik di Sudan
MOSKOW, iNews.id - Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia menegaskan tidak beroperasi di Sudan. Wagner juga mengklaim tidak terlibat dalam politik di sana sejak Omar al-Bashir digulingkan oleh perwira militer dalam pemberontakan 2019.
Pernyataan ini disampaikan pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin pada Kamis (11/5/2023).
"Wagner tidak berada di Sudan. Wagner tidak pernah terlibat dalam urusan politik dalam negeri di Sudan setelah kepergian Omar al-Bashir," kata Prigozhin, yang mendirikan kontraktor militer swasta itu pada 2014, dalam klip audio yang diposting di Telegram.
Dia juga membantah klaim jenderal militer Yassir al-Atta kepada surat kabar Asharq al-Awsat bahwa Wagner berada di Sudan. Kelompok tentara swasta itu dikatakan ada di tambang emas Jebel Amer di Darfur. Atta juga mengatakan seorang penembak jitu Wagner telah tewas.
"Seluruh dunia tahu di mana mereka berada," kata Atta kepada surat kabar itu.
Dia juga mengatakan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, umumnya dikenal sebagai Hemedti, yang memimpin kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RFS) yang memerangi tentara, memiliki 53 ton emas di Rusia.
Reuters tidak dapat memverifikasi klaim itu.
Atta menegaskan, ada unsur Wagner di daerah mana pun yang memiliki perusahaan pengekstraksi emas untuk Hemedti di Sudan atau di perbatasan dengan Libya atau Republik Afrika Tengah.
"Apa yang dikatakan Yassir al-Atta dalam wawancara hari ini benar-benar tidak masuk akal," kata Prigozhin.
Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menyatakkan keprihatinannya atas keterlibatan Wagner di Sudan. Namun dia tak memberikan bukti apa pun atas pernyataan tersebut.
Editor: Umaya Khusniah