Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kabupaten Parimo KLB Malaria, Kemenkes Beberkan Penyebabnya!
Advertisement . Scroll to see content

Wah, Anjing di Inggris Dilatih Jadi 'Dokter' untuk Mencegah Malaria

Rabu, 07 November 2018 - 08:27:00 WIB
Wah, Anjing di Inggris Dilatih Jadi 'Dokter' untuk Mencegah Malaria
Anjing-anjing dari Tim Deteksi Medis di Milton Keynes, Inggris. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Anjing dikenal akan kemampuannya mengendus berbagai macam bau, mulai dari narkoba, bom hingga barang elektronik selundupan. Namun para ilmuwan di Universitas Lancaster melatih mereka untuk mengendus penyakit, terutama malaria.

Dan ternyata, itu bisa sangat berguna dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit itu.

Dalam studi yang dilakukan para ilmuwan, anak-anak di Ghana, yang sebagian mengidap malaria dan sebagian tidak, diberi kaus kaki untuk dikenakan selama satu malam.

Dan anjing-anjing yang dilatih itu berupaya mengidentifikasi kaus kaki yang mengandung parasit malaria.

"Ada banyak bukti bahwa orang-orang yang mengidap parasit malaria, mengeluarkan bau tertentu. Bau badan mereka berbeda dari orang lain, dan yang lebih penting lagi, nyamuk-nyamuk lebih suka menggigit orang yang mengidap malaria. Apabila nyamuk bisa, kenapa anjing tidak?" kata Steve Lindsay dari Universitas Durham.

Anjing-anjing yang dilatih oleh Tim Deteksi Medis mampu mengidentifikasi malaria dengan benar sebanyak 70 persen.

Lindsay mengatakan, hal ini bisa menghasilkan cara-cara baru dan efektif untuk menghentikan penyebaran Malaria.

"Maka apabila kita semakin dekat menuju pemberantasan malaria dan berupaya menemukan hot spot dan siapa yang terinfeksi, daripada memeriksa semua orang, anjing-anjing itu mungkin cukup efektif untuk dikerahkan ke desa-desa dan mencari orang-orangnya,” kata Lindsay.

Lindsay menyebut anjing berada di garis depan untuk mendeteksi penyakit dan barang ilegal, tapi mungkin bisa juga mendeteksi penyakit lainnya.

"Mitra-mitra kerja saya, orang-orang yang menangani anjing, bekerja dengan anjing mereka untuk mendeteksi kanker dan penyakit Parkinson,” kata Lindsay.

“Dan mereka sebenarnya juga punya anjing pemberi peringatan yang bekerja dengan para pasien diabetes, jadi saat para pasien mengalami hipoglikemia, anjing-anjing itu bisa memperingatkan pasiennya," paparnya.

Tim Deteksi Medis juga bekerja sama dengan Universitas MIT untuk menciptakan semacam E-nose yang bisa memiliki kemampuan seperti anjing. Namun menurutnya, hidung anjing sangat sensitif sehingga teknologi itu belum bisa menandingi kemampuan hewan tersebut.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut