Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Bawa Tentara AS Jatuh saat Intai Wilayah Muslim Filipina, Semua Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Wali Kota di Filipina Ditangkap atas Tuduhan Dalangi Pembunuhan Wakilnya

Kamis, 22 Mei 2025 - 08:00:00 WIB
Wali Kota di Filipina Ditangkap atas Tuduhan Dalangi Pembunuhan Wakilnya
Reynalbert Insular, wali kota South Upi (kanan) ditangkap bersama istrinya (Foto: Facebook)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Seorang wali kota di Filipina ditangkap atas tuduhan terlibat dalam pembunuhan wakil wali kota pada Agustus 2024. Istri sang wai kota turut ditangkap karena diduga turut membantu suami.

Reynalbert Insular, wali kota South Upi, Provinsi Maguindanao del Sur, dan istrinya ditangkap di Barangay Making, Parang, pada Selasa (20/5/2025).

Penangkapan bermula dari surat perintah penangkapan atas kasus pembunuhan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Kota Cotabato pada 12 Mei.

"Pada November 2024, SITG (Gugus Tugas Investigasi Khusus) mengajukan pengaduan pidana terhadap 12 terdakwa, termasuk wali kota dan istrinya, atas dugaan keterlibatan mereka sebagai 'dalang' dalam perencanaan dan pengorganisasian penyerangan," bunyi pernyataan Criminal Investigation and Detection Group (CIDG), unit kepolisian Filipina, seperti dikutip dari Philippines Daily Inquirer, dikutip Kamis (22/5/2025).

Wakil Wali Kota South Upi Roldan Benito tewas bersama ajudannya, Weng Marcos, dalam serangan di Barangay Pandan pada 2 Agustus 2024.

Insiden itu juga menyebabkan istri Benito yang juga tokoh masyarakat setempat Analyn, dan anaknya yang berusia 11 tahun terluka akibat terkena tembakan.

Sistem pemilihan presiden hingga kepala daerah di Filipina terpisah antara ketua dan wakilnya, tidak satu paket. Oleh karena itu sangat mungkin pasangan yang terpilih, ketua dan wakilnya, berasal dari partai politik atau kelompok berbeda. Kondisi ini bisa memicu perpecahan setelah pemerintahan berjalan. 

Hal ini juga terjadi pada Presiden Ferdinand Marcos Jr dengan wakilnya, Sara Duterte. Setahun berjalan pemerintahan, timbul gejolak atau konflik melibatkan dua keluarga politisi besar itu. Puncaknya Sara mengeluarkan pernyataan yang mengancam akan membunuh Marcos. Beberapa bulan kemudian Sara digulingkan dari kursi wakil presiden melalului pemakzulan di parlemen atas sikapnya itu.  

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut