Wali Kota Paris Copot Penghargaan untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas
PARIS, iNews.id – Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mencopot penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah ibu kota Prancis itu kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Penyebabnya, Abbas telah membuat pernyataan yang membenarkan peristiwa Holocaust.
Kantor Wali Kota Paris menyatakan, Abbas tidak bisa lagi memegang medali Grand Vermeil setelah pemimpin Palestina itu “membenarkan” pemusnahan orang-orang Yahudi di Eropa dalam Perang Dunia II.
“Komentar yang Anda (Abbas) buat bertentangan dengan nilai-nilai universal kami dan kebenaran sejarah Shoah,” kata Hidalgo dalam suratnya kepada Abbas, yang dikirim pada Kamis (7/9/2023).
“Oleh karena itu, Anda tidak dapat lagi mempertahankan perbedaan ini,” ujarnya.
Teks surat tersebut dipublikasikan di laman media sosial X—yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter—oleh Yonathan Arfi, presiden Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi Prancis (CRIF), sebuah organisasi payung yang mewakili Yahudi Prancis.
“Keputusan penting ini menghormati komitmen Paris dan kota ini dalam melawan anti-Semitisme,” tulis Arfi.
Sebelumnya, Abbas mengklaim bahwa orang-orang Yahudi dibunuh dalam peristiwa Holocaust karena peran sosial mereka, bukan karena agama mereka. Dia mengatakan, tidak benar bahwa Adolf Hitler membunuh orang-orang Yahudi karena mereka adalah orang Yahudi.
“(Orang-orang Eropa) melawan (Yahudi) karena peran sosial mereka, dan bukan agama mereka. Karena riba dan uang,” ujar Abbas.
Abbas melontarkan pernyataan itu dalam pidatonya akhir bulan lalu di hadapan para anggota senior Partai Fatah di Ramallah. Video berisi pidatonya tersebut muncul minggu ini.
“Anda (Abbas) membenarkan pemusnahan orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II dengan keinginan yang jelas untuk menyangkal genosida tersebut,” kata Hidalgo dalam suratnya.
“Saya mengutuk keras pernyataan Anda, tidak ada alasan yang bisa membenarkan revisionisme dan negasionisme,” tambahnya.
Abbas menerima medali Grand Vermeil selama kunjungannya ke Paris pada 2015.
Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan, pidato Abas tersebut berisi pernyataan yang salah dan sangat menyesatkan tentang Yahudi dan anti-Semitisme. Sementara konsulat Prancis di Yerusalem menyebut pernyataan presiden Palestina itu sama sekali tidak dapat diterima.
Sayang sekali, orang-orang Barat itu menutup mata terhadap pembantaian yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina pasca-Perang Dunia II sampai hari ini.
Editor: Ahmad Islamy Jamil