Wanita Ini Dipaksa Gali Kubur Sendiri sebelum Dieksekusi Gembong Narkoba
BRASILIA, iNews.id - Seorang wanita muda di Brasil tewas dibunuh gembong narkoba. Diduga, dia dipaksa menggali kuburnya sendiri sebelum penjahat mengeksekusinya.
Amanda Albach (21) ditemukan terkubur di sebuah pantai negara bagian Santa Catarina, Brasil selatan, Jumat (3/12/2021). Dua pria dan seorang wanita ditangkap atas kasus kematian Albach.
Kepada polisi, salah satu tersangka memberi tahu lokasi mayat Albach dikubur. Dia juga mengaku bersama dua rekannya telah membunuh korban.
Dari pengakuan tersangka, Albach dipaksa menggali makamnya pada Senin (15/11/2021). Korban terlihat terakhir kali pada Minggu (14/11/2021) saat menghadiri pesta di Kota Flroianopolis.
Kepala Polisi dari Divisi Investigasi Kriminal, Bruno Fernandes menjelaskan bagaimana wanita muda dari Fazenda Rio Grande itu pergi ke Santa Catarina dengan beberapa temannya. Mereka bermaksud menghadiri pesta ulang tahun teman.
"Ikatan pertemanan yang membawanya ke rumah ini di Santa Catarina. Dia datang untuk merayakan ulang tahun orang ini," katanya.
Pengacara keluarga korban, Michael Pinheiro mengatakan, teman-temannya mengaku meninggalkan pesta dan tidak melihat korban lagi.
Tapi polisi menemukan 'ketidakkonsistenan dalam pernyataan' dari teman-teman korban. Hal itu membuat polisi curiga orang-orang dari pesta itu terlibat dalam kasus hilangnya Albach.
Komunikasi terakhir yang direkam Albach adalah pesan audio yang dikirim ke orang tuanya pada malam tanggal 15 November. Dia mengaku akan pulan pada pagi hari.
"Dia mengirim pesan kepada orang tuanya, sekitar pukul 20.40 waktu setempat dan mengatakan akan kembali ke Fazenda Rio Grande saat fajar," kata pengacara keluarga korban.
Namun sejak itu, Albach sudah tidak ada kabar lagi. Ponselnya pun mati dan dia tidak pernah mengakses WhatsApp.
Polisi melaporkan, kerabat Albach menganggap suaranya aneh di pesan audio. Mereka mengatakan ada angin di latar belakang suara Albach.
Salah satu tersangka dilaporkan mengaku pembunuhan itu terjadi tak lama setelah pesan dikirim.
Kepala polisi Fernandes mengatakan, salah satu pelaku tidak nyaman karena korban telah memberi tahu pihak ketiga jika dia terlibat dalam perdagangan narkoba.
"Albach dilaporkan mengambil foto tersangka yang tidak disebutkan namanya memegang pistol dan mengirimkannya ke orang-orang," katanya.
Dia tidak menyukai situasi ini. Karena itu memutuskan untuk menghabisi Albach.
Penyelidikan atas kematian Albach masih berlangsung. Saat ini tidak jelas apakah tiga tersangka yang tidak disebutkan namanya telah didakwa.
Editor: Umaya Khusniah