SHENZHEN, iNews.id - Warga China menggunakan program pemetaan dan pelacak perjalanan dalam upaya menghindari lingkungan yang terinfeksi virus korona. Aplikasi itu sekaligus guna mempersiapkan diri menghadapi bahaya yang mereka hadapi.
Perusahaan pemetaan data, QuantUrban, dan pengembang mini-program Wechat menciptakan platform berisi informasi lingkungan tempat kasus virus korona. Mereka lalu memetakannya secara geografis sehingga pengguna dapat mengukur seberapa dekat mereka dengan lokasi yang sudah terpapar korona.
Zionis Merespons Niat Turki Tangkap Netanyahu: Israel Kuat dan Tak Kenal Takut!
Sementara program WeChat yang disebut "YiKuang" atau "Situasi Wabah" mencakup kota-kota selatan Shenzhen dan Guangzhou, program QuantUrban yang merupakan peta berbasis-peramban juga mencakup sembilan kota lain di provinsi ini.
"Shenzhen mungkin memiliki wabah besar dalam beberapa hari ke depan, dan data pemerintah keluar perlahan," kata April, seorang manajer yang berbasis di Shenzhen yang menolak memberikan nama lengkapnya.
Virus Korona Tewaskan 425 Orang, Maskapai Jerman Lufthansa Perpanjang Larangan Terbang dari dan ke China
"Melihat peta adalah kenyamanan psikologis. Anda tidak dapat menjamin tidak akan ada kasus baru, tetapi Anda dapat menghindari area yang sudah terkena," katanya, seperti dilaporkan Straits Times, Selasa (4/2/2020).
Kasus yang dikonfirmasi di Shenzhen naik dengan cepat menjadi 245 pada Senin (3/1/2020), menjadikan ibu kota teknologi itu yang paling parah terkena dampak dari kota-kota utama China -Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
Jepang Karantina 3.500 Orang di Kapal Pesiar yang Diduga Terpapar Virus Korona
Shenzhen memiliki populasi besar pekerja imigran dari provinsi-provinsi tengah yang sangat terpengaruh.
"Kami ingin membubuhi keterangan informasi di peta agar publik dapat melihat dengan lebih baik bagaimana situs wabah didistribusikan secara lebih intuitif, dan juga mengingatkan semua orang untuk membuat perlindungan yang memadai," kata Co-founder dan CEO QuantUrban, Yuan Xiaohui.
China Akui Kesulitan Hadapi Wabah Virus Korona, Butuh Pasokan Masker, Alat Medis dan Baju Pelindung
QuantUrban juga mencakup sembilan kota lain di provinsi Guangdong, kata Yuan.
Relawan juga membantu tim agar peta itu selalu terbarui karena pemerintah mengeluarkan data setiap hari.
China Kalang-Kabut, Lebih dari 20.400 Terinfeksi Virus Korona
Yikuang juga mengandalkan sukarelawan untuk tetap meng-update lingkungan dengan kasus virus korona.
"Jika saya tahu ada orang sakit di sekitar, saya bisa mengambil langkah untuk ekstra hati-hati," kata seorang mahasiswa keuangan bernama, Steven, kepada Reuters.
"Saya tinggal di antara Shenzhen dan Guangzhou, dan peta-peta ini sangat berguna di sana."
Media milik pemerintah CCTV dan People's Daily juga memberikan dukungan untuk program terpisah yang membantu pengguna melacak apakah bus, kereta api atau pesawat terbang yang mereka tempati juga digunakan oleh pasien terinfeksi virus korona.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku