China Akui Kesulitan Hadapi Wabah Virus Korona, Butuh Pasokan Masker, Alat Medis dan Baju Pelindung
 
                 
                BEIJING, iNews.id - Para pemimpin top China mengakui memiliki kekurangan dan kesulitan dalam menanggapi wabah virus korona. Sebanyak 64 kematian baru dikonfirmasi pada Selasa (4/2/2020), melampaui rekor kenaikan harian terbesar sejak virus terdeteksi akhir tahun lalu di pusat Kota Wuhan.
Korban tewas di China sudah mencapai 425, melebihi 349 kematian akibat wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) tahun 2002-2003, yang menewaskan hampir 800 orang secara global.
 
                                Namun pemerintah di China Beijing mengecam Amerika Serikat (AS) karena dianggap memicu kepanikan dengan tanggapannya terhadap virus korona, salah satunya larangan terhadap orang asing yang baru-baru ini berkunjung ke China.
Virus ini sejauh ini menyebar ke lebih dari 20 negara, dan beberapa negara lain sudah memberlakukan aturan perjalanan yang ketat.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendeklarasikan krisis tersebut sebagai darurat kesehatan global, dan kematian pertama di luar China dikonfirmasi terjadi di Filipina pada Minggu (2/2/2020).