Warga Malaysia Urunan Rp695 Miliar untuk Bayar Utang Negara
KUALA LUMPUR, iNews.id - Pemerintah Malaysia resmi menutup Tabung Harapan Malaysia, program pengumpulan dana masyarakat untuk membantu membayar utang negara.
Hingga hari terakhir pengumpulan dana pada 14 Januari 2019, total dana yang terkumpul 202.716.775 ringgit atau sekitar Rp695 miliar. Program pengumpulan dana ini dibuka selama 8 bulan.
Menteri Keuangan Lim Guan Eng mengatakan, pemerintah sedianya menghentikan program ini pada 31 Desember 2018. Namun atas masukan masyarakat, pengumpulan dana diperpanjang dua pekan hingga 14 Januari 2019.
Menurut dia, uang yang dikirim setelah 14 Januari akan dikembalikan kepada pemiliknya.
"Uang hasil sumbangan ini akan digunakan oleh pemerintah federal untuk membayar utang. Kementerian Keuangan sedang dalam proses penutupan akun sebelum audit dilakukan oleh direktorat jenderal audit," kata Lim, dikutip dari The Star, Kamis (7/2/2019).
Komite yang diketuai Sekjen Perbendaharaan Negara Ahmad Badri Mohd Zahir akan menentukan bagaimana uang sumbangan itu akan digunakan, sesuai prosedur yang ditetapkan dalam Trust Deed Account Tabung Harapan. Hal ini untuk memastikan dana Tabung Harapan dikelola secara sistematis dan penuh tanggung jawab.
"Pemerintah federal memberikan apresiasi tertinggi kepada warga Malaysia yang telah berkontribusi. Sumbangan mereka mencerminkan kesetiaan dan kecintaaan terhadap negara. Selain itu, memberikan dorongan kepada pemerintah untuk bekerja keras menyelesaikan masalah-masalah yang diwariskan pemerintah federal sebelumnya yakni utang," kata Lim.
Tabung Harapan didirikan pada 30 Mei setelah Lim menyebut utang negara mencapai 1 triliun ringgit atau sekitar Rp3.500 triliun, lebih tinggi dari angka yang diumumkan oleh pemerintahan sebelumnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengumumkan program untuk menampung kontribusi masyarakat yang ingin meringankan beban keuangan pemerintah.
Editor: Anton Suhartono