Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Tuding Negara-Negara Barat Gagal Lindungi Orang Yahudi
Advertisement . Scroll to see content

Warga Membandel, Negara Bagian Victoria Turunkan Militer Perketat Aturan Isolasi

Selasa, 04 Agustus 2020 - 13:15:00 WIB
Warga Membandel, Negara Bagian Victoria Turunkan Militer Perketat Aturan Isolasi
Situasi di kota Melbourne, negara bagian Victoria, saat penerapan aturan isolasi mandiri (foto: Strait Times)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Negara bagian Victoria, Australia, akan menurunkan personel militer dalam mengawasi penerapan isolasi mandiri. Selain itu, warga yang melanggar aturan akan dijatuhi sanksi berat.

Victoria mulai awal pekan ini memberlakukan sejumlah aturan dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 yakni penerapan jam malam, pembatasan pergerakan masyarakat serta menutup aktivitas ekonomi.

Langkah tersebut harus dilakukan setelah Victoria mencatatkan peningkatan angka kasus harian baru Covid-19 hingga 493 pada Selasa (4/8/2020) waktu setempat 11 diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di seluruh wilayah Australia, serta menjadikan Victoria negara bagian paling parah terdampak Covid-19.

Akan tetapi, fakta di lapangan masih ditemukan banyak penduduk yang keluar rumah tanpa keperluan mendesak di beberapa kota di Victoria. Jika dibiarkan hal ini akan menyulitkan pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus tersebut.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menjalankan aturan tetap di rumah, Pemerintah Negara Bagian Victoria akan menurunkan 500 personel militer serta memberikan sanksi denda hampir 5.000 dolar Australia (Rp52,3 juta) bagi mereka yang melanggar.

Aturan tersebut tidak berlaku bagi orang dalam kondisi darurat membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.

"Tidak ada alasan bagi Anda untuk meninggalkan rumah, jika Anda meninggalkan rumah maka Anda akan kesulitan meyakinkan polisi Victoria bahwa Anda memiliki alasan yang sah," kata Kepala Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews, dikutip dari Strait Times, Selasa (4/8/2020).

Melbourne yang merupakan kota terbesar kedua di Australia jadi kota mati saat malam hari setelah pemberlakukan jam malam sejak awal pekan ini. Semua aktivitas ekonomi maupun infrastuktur diharuskan berhenti untuk jangka waktu belum ditentukan.

Australia menghadapi gelombang kedua Covid-19 sejak Juli lalu menyusul pelonggaran aturan lockdown yang diberlakukan sejumlah negara bagian, termasuk Victoria. Berdasarkan data Worldometer, terdapat 18.318 kasus infeksi Covid-19 di negara benua itu dengan 221 angka kematian serta 10.618 pasien dinyatakan sembuh.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut