Warga Sekitar Jaga Muslim yang Salat di Depan Masjid Lokasi Penembakan
CHRISTCHURCH, iNews.id - Masjid An Nur, salah satu lokasi penembakan di Christchurch, Selandia Baru, masih ditutup. Umat Islam belum bisa menggunakannya untuk salat.
Sebagai gantinya, para muslim melaksanakan salat di lapangan di depan masjid. Meskipun luka penembakan belum kering, komunitas muslim lokal maupun pendatang tetap menunaikan salat berjamaah.
Sejak 5 hari terakhir atau pascapenembakan, mereka melaksanakan salat berjamaah, terutama di malam hari.
Namun ada yang berbeda saat jamaah melaksanakan salat pada Rabu (20/3/2019) malam. Pemandangan menyentuh tersaji saat warga sekitar bergandengan tangan mengamankan umat Islam yang menunaikan Salat Isya.
"Jantung saya berdegup kencang, sesuatu yang tidak bisa dipercaya, saya hampir tidak bisa menggambarkannya. Melihat masyarakat sangat dekat itu sesuatu luar biasa," kata Omar, pria 32 tahun asal Sydney, Australia, yang sengaja datang untuk melihat perkembangan di Christchurch, dikutip dari AFP.
Nuha Asad, perempuan yang kehilangan suaminya, Ali Elmadani, dalam pembantaian, tampak terharu.
"Masyarakat Selandia Baru benar-benar peduli pada kami benar-benar bersama dalam melewati peristiwa ini. Itu membuat kita bisa merasakan sedikit kebahagian dalam kesedihan ini," tuturnya.
Beberapa saat sebelumnya kerumunan ratusan warga melakukan tradisi khas Maori yakni haka. Mereka memukul dada, menginjak kaki, dan menjulurkan lidah, sebagai bentuk penghormatan kepada para korban penembakan.
Editor: Anton Suhartono