Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wartawan dan Polisi Ditembak Mati Gerombolan Bersenjata saat Makan di Restoran
Advertisement . Scroll to see content

Wartawan di Penjuru Dunia Makin Jadi Target Pembunuhan

Kamis, 20 Desember 2018 - 11:15:00 WIB
Wartawan di Penjuru Dunia Makin Jadi Target Pembunuhan
Para peserta unjuk rasa menunjukan poster dalam demo memprotes hilangnya wartawan Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington. Khashoggi tewas dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Para wartawan di seluruh dunia menghadapi bahaya menjadi target pembunuhan yang kian meningkat pada 2018. Menurut laporan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebanyak 34 dari 53 wartawan yang terbunuh saat menjalankan tugas tahun ini di seluruh dunia memang “ditargetkan untuk dibunuh.”

“Jumlah wartawan yang menjadi target pembunuhan sebagai balasan atas laporan mereka naik hampir dua kali pada 2018, dari tahun sebelumnya. Hal ini mendorong kenaikan jumlah total wartawan yang terbunuh saat bertugas,” kata lembaga yang berpusat di New York itu, seperti dilaporkan AFP, Kamis (20/12/2018).

Laporan ini menyuarakan hal yang sama dari laporan yang dikeluarkan lembaga Wartawan Tanpa Tapal Batas yang berbasis di Paris, Prancis. Menurut laporan Wartawan Tanpa Tapal Batas, jumlah wartawan yang tewas mencapai 80 orang.

Wartawan Tapal Batas menggunakan metodologi yang berbeda, dengan memasukkan para blogger, jurnalis warga (citizen journalists), dan pekerja media.

Kedua laporan itu mengutip peningkatan yang mengkhawatirkan aksi balas dendam terhadap para wartawan. Menurut CPJ, tren tersebut makin disorot setelah kasus pembunuhan brutal terhadap kolumnis The Washington Post, Jamal Khashoggi, di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.

Meski jumlah total wartawan yang terbunuh saat bertugas mencapai angka tertinggi dalam tiga tahun, laporan CPJ menunjukkan, jumlah wartawan yang terbunuh di wilayah konflik turun ke level terendah sejak 2011.

Menurut CJP, jumlah total wartawan yang tewas dalam konflik naik dari 47 orang pada 2017, dengan sebanyak 18 orang sudah ditargetkan.

“Afghanistan, dimana para ekstremis sudah sengaja meningkatkan serangan terhadap para wartawan, adalah negara paling berbahaya dan menyumbang peningkatan pembunuhan tertinggi,” kata laporan tersebut.

Kepala fotografer AFP di Afghanistan, Shah Marai, adalah satu di antara 25 orang yang tewas, bersama dengan delapan orang wartawan lainnya, dalam serangan bom pada April.

CPJ menyatakan pihaknya sedang menyelidiki pembunuhan 23 wartawan lainnya, namun sejauh ini belum memastikan bahwa kematian mereka ada hubungannya dengan pekerjaan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut