Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Saja Peran Dewan Perdamaian Gaza, Lembaga yang Dipimpin Donald Trump?
Advertisement . Scroll to see content

WHO: Korban Meninggal akibat Penyakit di Gaza Bisa Lebih Banyak daripada Pengeboman Israel

Rabu, 29 November 2023 - 03:10:00 WIB
WHO: Korban Meninggal akibat Penyakit di Gaza Bisa Lebih Banyak daripada Pengeboman Israel
WHO mengingatkan, warga Gaza yang meninggal akibat penyakit dampak dari perang bisa lebih banyak daripada pengeboman Israel (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, warga Gaza yang meninggal akibat penyakit bisa lebih banyak daripada pengeboman Israel. Data otoritas kesehatan di Gaza mengungkap, jumlah korban tewas di Gaza akibat pengeboman Israel telah menembus 15.000 orang sejak 7 Oktober.

Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan, sistem kesehatan di Gaza harus diperbaiki jika tak ingin jatuh banyak korban. Dalam situasi seperti ini sangat rentan lonjakan penyakit menular pada anak-anak di Gaza. 

“Pada akhirnya kita akan melihat lebih banyak orang meninggal karena penyakit dibandingkan dengan yang kita lihat akibat pengeboman jika kita tidak mampu mengembalikan sistem kesehatan ini,” kata Harris, dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2023).

Dia menyebut wabah penyakit menular, terutama diare, pada anak-anak berusia 5 tahun ke atas, melonjak lebih dari 100 kali lipat pada awal November daripada dalam kondisi normal.

“Semua orang, di mana pun, kini memiliki kebutuhan kesehatan sangat mendesak karena mereka kelaparan, kekurangan air bersih, dan berdesakan,” ujarnya.

James Elder, juru bicara badan PBB untuk anak-anak di Gaza, mengatakan, rumah sakit di Gaza penuh dengan anak-anak penderita luka bakar, terkena pecahan peluru, dan gastroenteritis karena meminum air yang kotor.

“Saya bertemu banyak orang tua. Mereka tahu persis apa yang dibutuhkan anak-anak. Mereka tidak memiliki akses terhadap air bersih dan ini melumpuhkan mereka,” ujarnya.

Elder melihat seorang anak yang sebagian kaki putus tergeletak di lantai rumah sakit selama beberapa jam, tanpa mendapat perawatan karena kurangnya tenaga medis. 

Sementara anak-anak lain yang terluka terbaring di kasur darurat di tempat parkir dan taman di luar rumah sakit. 

“Di mana pun dokter harus membuat keputusan yang buruk, Anda tahu siapa yang mereka prioritaskan,” katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut