Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Melunak Ingin Bantu Zohran Mamdani Bangun New York, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Wow! AS Sebut Iran Bisa Buat Bahan Bom Nuklir Cuma 12 Hari

Rabu, 01 Maret 2023 - 17:01:00 WIB
Wow! AS Sebut Iran Bisa Buat Bahan Bom Nuklir Cuma 12 Hari
Iran mampu membuat bahan fisil yang cukup untuk satu bom nuklir hanya dalam waktu sekitar 12 hari. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Kemampuan Iran dalam hal program nuklir meningkat sangat pesat. Mereka membuat bahan fisil yang cukup untuk satu bom nuklir hanya dalam waktu sekitar 12 hari. 

Bahan fisil adalah bahan bakar yang mampu mempertahankan reaksi berantai fisi nuklir dengan memanfaatkan energi termal neutron.

Hal itu disampaikan pejabat kebijakan tertinggi Pentagon yang juga Wakil Menteri Pertahanan AS, Colin Kahl saat sidang DPR, Selasa (28/2/2023). Dalam sidang, Kahl ditanya mengapa pemerintahan Joe Biden berusaha menghidupkan kembali perjanjian yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

“Kemajuan nuklir Iran sejak kami meninggalkan JCPOA sangat luar biasa,” kata Kahl.

Dia menjelaskan, program nuklir Iran telah berkembang secara signifikan sejak pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018. Pada tahun itu, Iran membutuhkan waktu sekitar 12 bulan untuk melakukannya.  

“Kembali pada tahun 2018, ketika pemerintahan sebelumnya memutuskan untuk meninggalkan JCPOA, Iran membutuhkan waktu sekitar 12 bulan untuk menghasilkan bahan fisil senilai satu bom. Sekarang akan memakan waktu sekitar 12 hari," katanya.

Pekan lalu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pemantaunya telah mendeteksi bahwa Iran sekarang memiliki kemampuan pengayaan uranium hingga mendekati 84 persen.

Namun pada hari Selasa, IAEA mengatakan, kemampuan sebenarnya telah mencapai 83,7 persen, yang hampir mampu membuat uranium tingkat senjata.

Kahl berpendapat, kembali ke kesepakatan itu lebih baik daripada tidak memiliki kesepakatan apa pun. Itu bisa menghambat Iran.

Pada saat yang sama, dia mengakui bahwa pemikiran itu tidak mungkin terjadi. Itu mengingat upaya untuk kembali ke kesepakatan itu telah "dibekukan" sejak Iran menolak tawaran AS musim panas lalu.

"Tentu saja, perilaku Iran telah berubah sejak saat itu, tidak terkecuali dukungan untuk Rusia dan Ukraina, yang menjadi topik pembicaraan di sini hari ini," katanya kepada anggota parlemen.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut