YouTube Perpanjang Pembekuan Akun Donald Trump Sampai Batas Waktu Tak Ditentukan

MOUNTAIN VIEW, iNews.id - YouTube memperpanjang pembekuan akun milik mantan Presiden Amerika Seikat (AS) Donald Trump yang diberlakukan sejak beberapa pekan lalu.  Trump tidak bisa mengunggah video di akun YouTube sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Menurut perusahaan, masih ada kekhawatiran mengenai video yang berpotensi memicu kekerasan yang dilakukan para pendukungnya.

Baca Juga

Akankah China Menyelamatkan Venezuela?

“Mengingat kekhawatiran tentang potensi kekerasan yang sedang berlangsung, akun milik Donald J Trump akan tetap ditangguhkan. Tim kami tetap waspada dan memantau perkembangan baru dengan cermat,” kata juru bicara YouTube, dikutip dari The Guardian, Rabu (27/1/2021).

YouTube mengumumkan pembekuan akun Trump pada 12 Januari menyusul penyerbuan yang dilakukan pendukungnya ke Gedung Capitol pada 6 Januari. Setelah meninjau kembali masalah tersebut, YouTube memutuskan untuk tetap memberlakukan penangguhan.

Baca Juga

Pengacara Trump Digugat Rp18 Triliun atas Tuduhan Berbohong soal Kecurangan Pilpres AS

Akun Trump tetap online namun tidak bisa mengunggah video baru. Kolom komentar yang ada di bawah video pun dinonaktifkan. Hingga kini perusahaan belum memberikan bocoran kapan penangguhan itu akan dicabut.

YouTube merupakan satu dari beberapa platform media sosial yang menerapkan tindakan tegas terhadap Trump pascakerusuhan. Alasannya pernyataan Trump dalam video bisa memicu kekerasan.

Baca Juga

Rusia Ancam Larang Platform Media Sosial Twitter dan YouTube Cs, Ini Sebabnya

Twitter pada 8 Januari lebih dulu memblokir akun Trump secara permanen. Begitupun Facebook dan Instagram yang masih membekukan akun Trump sambil menunggu keputusan dari Dewan Pengawas perusahaan.

Dewan terdiri dari 30 pejabat perusahaan di seluruh dunia yang bekerja layaknya ‘Mahkamah Agung’. Mereka akan memberikan keputusan akhir yang obyektif tentang keputusan moderasi jaringan sosial. Belum diumumkan kapan dewan akan menangani masalah tersebut.

Editor: Anton Suhartono