Zelensky: Pertempuran di Sievierodonetsk Brutal, Nasib Donbass Diputuskan Sekarang
KIEV, iNews.id - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina masih terjadi di Kota Sievierodonetsk. Tentara Ukraina berusaha mati-matian mempertahankan secuil wilayah di pinggiran kota itu yang belum direbut pasukan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pertempuran di Sievierodonetsk berlangsung brutal dan sangat sulit. Pasukan Rusia terus membombardir kota yang berada di Provinsi Luhansk itu untuk merebutnya.
Menurut Zelensky, perebutan Sievierodonetsk akan menentukan nasib Donbass ke depannya. Donbass meliputi dua wilayah yakni Luhansk dan Donetsk. Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, kelompok separatis yang didukung Rusia sudah menguasai sepertiga wilayah Donbass. Mereka memproklamirkan kemerdekaan atau memisahkan diri daari Ukraina pada 2014 atau setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea.
"Ini merupakan pertempuran yang sangat brutal, sangat sulit, mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini," kata Zelensky, dalam pesan video yang dirilis, Rabu (8/6/2022) tengah malam.
"Sievierodonetsk tetap menjadi episentrum pertemuan di Donbass. Sebagian besar, di situlah nasib Donbass diputuskan sekarang," ujarnya, menambahkan.
Tentara Ukraina dipukul mundur ke pinggiran Sievierodonetsk pada Rabu kemarin, namun bersumpah akan mempertahankannya sebisa mungkin.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan pusat kota sedang dihancurkan. Tembakan artileri dari pasukan Rusia mengubah kota itu menjadi ladang pembantaian.
"Tentara kami bertahan di zona industri Sievierodonetsk, tapi pertempuran bukan hanya di zona industri, tapi juga di (pusat) Sievierodonetsk," kata Gaidai.
Dia melanjutkan, tentara Ukraina masih menguasai kota kembar Sievierodonetsk, Lysychansk, yang berada di tepi Sungai Donets Siverskyi. Namun pasukan Rusia sudah mulai menghancurkan beberapa bangunan sipil.
Gaidai menegaskan Rusia saat ini sudah menguasai lebih dari 98 persen Luhansk.
Editor: Anton Suhartono