1.823 Rumah Tak Layak Huni di Kota Bogor Diberi Bantuan Kementerian PUPR
"Jadi, kami lihat kondisi rumahnya secara fisik, dari atap, struktur bangunan, dan pemilik rumah yang memang kategori MBR. Karena ini uang negara, akuntabilitas harus clean and clear," katanya.
Dia menuturkan, setelah acara simbolis serah terima ini, penerima bantuan bisa langsung merenovasi rumahnya dengan target rampung dalam dua bulan. Tim dari PUPR pun akan turun ke lapangan melihat kualitas pondasi apakah dilakukan dengan benar atau tidak.
"Harapan kami bantuan stimulan ini bermanfaat bagi warga dan kualitas hidup warga Kota Bogor bisa menjadi lebih baik," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, ketika Pandemi Covid-19 pemerintah meminta warga untuk di rumah saja. Aturan ini disikapi beragam, bagi yang rumahnya nyaman tidak akan menjadi masalah tetapi bagaimana dengan warga yang rumahnya tidak layak huni, tidak ada ventilasi udara, rumah kebanjiran dan lainnya tentu menderita.
Tak ayal, Pemkot Bogor pun menargetkan di 2024, 20 ribu RTLH menjadi layak huni. Hal ini sejalan dengan visi Kota Bogor mewujudkan Kota Ramah dan Layak Keluarga.
"Di masa Pandemi Covid-19 kita punya banyak permasalahan ekonomi, kami berharap dengan program BSPS bisa turut merangsang ekonomi Kota Bogor. Memaksimalkan potensi lokal, bukan hanya penerima bantuan yang dapat manfaatnya tapi yang lainnya juga dapat, tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas dan standar rumah," katanya
Editor: Muhammad Fida Ul Haq