7 Fakta DWP 2019, Berawal dari Blowfish hingga Suara Protes ke Anies
2. Berawal dari Klub Malam Blowfish.
Cikal bakal DWP berasal dari Blowfish Warehouse Project, yakni acara yang digelar klub malam di Jakarta, Blowfish. Acara ini pertama kali muncul pada 2008 dan menyedot animo ribuan orang. Sempat vakum pada 2009, akhirnya muncul lagi pada 2010 dengan nama DWP dan menjadi agenda tahunan.
3. Pernah Digelar di Bali.
Sejak kemunculannya, DWP pernah digelar di sejumlah tempat di Jakarta, mulai Blowfish, Istora Senayan, hingga Pantai Karnaval Ancol. Namun ternyata tidak melulu di Ibu Kota. DWP pernah digelar di Kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, pada 2018. Perayaan ini menandai satu dekade festival ini.
4. Festival EDM Terbaik.
Pada 2015, DWP dinobatkan sebagai "The Best EDM Festival of 2015" oleh EDM Sauce. Pada 2016, DWP diklaim ditonton 20.000 orang dari 39 negara dalam perhelatan selama dua hari.
5. Hadirkan Musisi Dunia.
DWP menyedot ribuan clubbers atau penggila EDM karena selalu menghadirkan musisi-musisi kelas dunia. Tahun ini, misalnya, selain Calvin Harris, ada juga Oliver Heldens dan Salvatore Gannaci.
6. Protes ke Anies.
Geprindo menggelar demo di Balai Kota Jakarta mendesak agar DWP dibatalkan, Rabu (11/12/2019). Mereka menyebut acara ini tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa.
7. Jakarta Untung Miliaran Rupiah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Alberto Ali menuturkan, penyelenggaraan DWP mendatangkan keuntungan dari sektor pajak bagi Jakarta. Mengacu data 2017, DKI mengantongi keuntungan pajak Rp10 miliar. Keuntungan lain yakni kunjungan wisatawan mancanegara.
Editor: Zen Teguh