8 Fakta Revitalisasi Monas: Ratusan Pohon Ditebangi, Anies Sebut Integrasi Transportasi
JAKARTA, iNews.id – Proyek revitalisasi lapangan Monumen Nasional memicu polemik. Pemprov DKI Jakarta panen kritik setelah ratusan pohon di jantung Ibu Kota itu ditebang.
Kontroversi kian mengemuka saat DPRD DKI Jakarta mengklaim ada sejumlah kejanggalan pada proyek tersebut. Saat melakukan inspeksi mendadak, Komisi B DPRD menyebut masa kerja hanya 50 hari sejak 12 November 2019.
Jika berpatokan pada informasi tersebut, semestinya pengerjaan sudah selesai. Merespons hal tersebut, Pemprov DKI mengakui pekerjaan molor. Namun, proyek masih dalam batas kontrak.
"Memang dikerjakan single years. Saat ini dalam masa perpanjangan waktu. Di papan kelihatan 50 hari kerja. Setelah 50 hari kerja tidak kelar, berarti ada perpanjangan (kontrak)," kata Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI, Heru Hermawanto di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Tak hanya di ranah publik, polemik revitalisasi Monas juga jadi kontroversi di dunia maya. Warganet terlibat pro dan kontra. Sebagian menghujat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sebagian lain membela dengan menunjukkan tujuan revitalisasi tersebut.
Berikut fakta-fakta revitalisasi Monas:
1. Penataan Induk Kawasan Medan Merdeka.
Revitalisasi kawasan Monas merupakan bagian dari Rencana Induk Penataan Rencana Tapak Kawasan Medan Merdeka. Pelaksanaan revitalisasi dilakukan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta. Target pengerjaan selama tiga tahun atau rampung pada 2021.
2. Gelar Sayembara Desain.
Untuk menata Monas dan kawasan Medan Merdeka, Gubernur Anies melibatkan publik dengan menggelar sayembara desain pada 2018. Sayembara ini diikuti 26 profesional di bidang arsitek dan interior. Pada Januari 2019, enam pemenang diumumkan Anies.
3. Ratusan Pohon Ditebang.
Sebagai tahap awal pelaksanaan revitalisasi, Dinas Cipta Karya, Tata Ruan dan Pertanahan DKI membangun Plaza Selatan Monas. Untuk proyek di lahan seluas 34.841 meter per segi itu, 190 pohon ditebang. Sebagian Monas yang dulu rindang pun menjadi gersang.

Penebangan ini memicu polemik. Pemprov DKI dianggap mengorbankan lahan hijau demi pembangunan infrastruktur. Terkait tudingan ini, DKI memastikan mereka tidak menebang, melainkan merelokasi di lahan parkir IRTI.
4. Ada Andil MRT Jakarta.
Tidak hanya Pemprov DKI Jakarta, MRT Jakarta juga turut menebang sebagian kecil pohon di Monas. Sebanyak 92 pohon mereka tebang untuk kepentingan pembangunan gardu listrik proyek MRT fase II. Kendati demikian, MRT menegaskan 92 pohon akan diganti dengan 920 pohon baru.
"Pohon-pohon pengganti itu sudah kami tanam di sejumlah ruas jalan di Jakarta," kata Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo.
5. DPRD Temukan Kejanggalan.
Komisi B DPRD DKI merasa kecolongan dengan penebangan ratusan pohon tersebut. Dalam sidak di Monas, mereka juga menemukan sejumlah kejanggalan, antara lain proyek ini ternyata dikerjakan single years dan dalam tempo 50 hari kerja.
Dengan mengacu waktu tersebut, semestinya penataan sudah selesai pada akhir Desember 2019. Faktanya, proyek masih berlangsung.
6. Anggaran Rp114,47 Miliar.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengakui ada anggaran untuk merevitalisasi Monas sebesar Rp114,47 miliar. Namun dia menegaskan bahwa anggaran itu bukan untuk penebangan pohon.

Sepengetahuannya, revitalisasi untuk penyelenggaraan Formula E. ”Bukan untuk tebang-tebang pohon begitu. Jadi gimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk jalan yang akan menjadi trek," kata Prasetio di Jakarta, Selasa (20/1/2020).
7. Kontraktor Dianggap Tak Meyakinkan.
Pemenang tender proyek Plaza Selatan Monas yakni PT Bahana Prima Nusantara beralamat di Jalan Nusa Indah, Ciracas, Jakarta Timur. Namun DPRD DKI meragukan kapabilitas kontraktor tersebut.
Terlebih, waktu pengerjaan dianggap molor dari jadwal. Merespons keraguan itu, DKI menepisnya. Pemprov memastikan kontraktor memiliki perpanjangan waktu pengerjaan hingga tiga bulan sesuai kontrak.
8. Anies Sebut untuk Integrasi Transportasi dan RTH.
Menjadi sasaran kritik dan hujatan atas penebangan ratusan pohon dalam proyek revitalisasi Monas, Anies akhirnya merespons. Melalui akun Instagram, Anies meneruskan penjelasan resmi Pemprov DKI Jakarta.

Anies mengunggah video tentang tujuan dan apa saja yang dilakukan dalam proyek ini. ”Revitalisasi ini mengedepankan optimalisasi fungsi kawasan dengan konsep ruang terbuka hijau dan integrasi transportasi,” ucapnya.
Editor: Zen Teguh