Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RDF Rorotan 2 Kali Gagal Uji Coba, Proyek Rp1,2 Triliun Ini Patut Dicurigai
Advertisement . Scroll to see content

Atasi Kemiskinan, Pemprov DKI Sinkronkan Data dan Gencarkan Bansos Tepat Sasaran

Rabu, 19 Juli 2023 - 21:00:00 WIB
Atasi Kemiskinan, Pemprov DKI Sinkronkan Data dan Gencarkan Bansos Tepat Sasaran
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen menanggulangi masalah kemiskinan di Ibu Kota. Salah satunya melalui sinkronisasi data.

Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono mengatakan data akurat penting untuk digunakan dalam beragam program bantuan sosial (bansos) secara tepat sasaran kepada masyarakat kelompok ekonomi menengah ke bawah.

“Dalam mengatasi persoalan kemiskinan di Jakarta, maka Pemprov DKI harus menjaga batas garis kemiskinan supaya tidak masuk lebih dalam lagi. Kita harus jaga batas bawahnya. Jaganya dengan apa? Dengan gencar memberikan bantuan sosial atau jaminan sosial kepada masyarakat,” kata Heru dikutip dari keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Pemprov DKI bakal menggencarkan berbagai program bantuan sosial di antaranya program pangan bersubsidi, Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, Kartu Anak Jakarta, Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta, Kartu Lansia Jakarta dan program kesejahteraan sosial lainnya. 

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta memberikan pelatihan-pelatihan melalui Pusat Pelatihan Kerja, pembekalan kewirausahaan Jakpreneur melalui program pemasaran dan fasilitas permodalan dan program lainnya.

Menurut Heru, pandemi Covid-19 selama dua tahun membuat situasi ekonomi menjadi sangat menantang. Namun, saat ini perekonomian di Jakarta mulai menggeliat kembali.

“Pascapandemi, perekonomian mulai berjalan dan bangkit kembali,” ucap Heru.

Heru mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi Jakarta saat mengukur tingkat kemiskinan yakni mobilitas penduduk yang relatif tinggi. Contohnya seperti banyak pendatang baru di Jakarta yang belum memiliki pekerjaan tetap maupun pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan usahanya terganggu saat pandemi.

"Hal ini membutuhkan strategi yang solid antara pemerintah pusat dan daerah dalam sinergi kebijakan pengendalian penduduk, data terpadu berbasis sistem informasi dan sinkronisasi target pensasaran program pusat-daerah, utamanya untuk target sasaran penduduk non-KTP DKI," katanya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut