BBPJN Jakarta-Jabar Akan Tutup Total Jembatan Bailey Cikereteg Bogor pada 9-16 Juni 2023
BOGOR, iNews.id - Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat akan menutup total jembatan bailey di Jembatan Cikereteg, Kabupaten Bogor. Penutupan total tersebut akan dimulai 9-16 Juni 2023.
Melalui akun Instagramnya @pupr_jalan_dkijabar, penutupan jembatan bailey atau darurat dilakukan karena akan ada pemasangan alat launcher girder jembatan yang merupakan bagian dari percepatan penanganan longsor di Jembatan Cikereteg.
"Info penting untuk para pengguna lalu lintas di ruas Ciawi-Sukabumi. Bagi Sobat yang biasa bepergian menggunakan ruas tersebut, harap perhatiannya ya karena di tanggal 9 Juni 2023 mulai pukul 08.00, Jembatan Bailey Cikereteg akan ditutup untuk semua jenis kendaraan selama 8 hari hingga tanggal 16 Juni 2023," tulis keterangan akun @pupr_jalan_dkijabar dikutip Kamis (8/6/2023).
Terpisah, KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto membenarkan adanya rencana penutupan jembatan untuk semua kendaraan tersebut. "Iya betul (penutupan jembatan bailey cikereteg)," kata Ardian dikonfirmasi.
Dengan adanya penutupan, motor yang semula masih bisa melintas kini harus melalui jalan alternatif Ratna-Cibedug-Citapen-Cikereteg. Sedangkan, mobil dan kendaraan besar masih sama dengan sebelumnya tetap melalui Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). "(Rekayasa) sama seperti saat akan pemasangan jembatan bailey.
Seperti diketahui, hujan dengan intensitas tinggi membuat Jembatan Cikereteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Kabupaten Bogor mengalami longsor susulan pada Senin 27 Februari 2023. Alhasil, jembatan tersebut ditutup sehingga semua kendaraan tidak bisa melintas dan dialihkan ke jalur lain.
Dari situ dibuatkan jembatan sementara atau bailey hanya untuk roda dua. Saat ini, jembatan tersebut dalam pembangunan oleh Kementerian PUPR.
Dalam prosesnya, sempat ada rencana penutupan total jembatan tersebut pada tanggal 5-8 Juni 2023. Hal itu menyusul akan ada pemasangan tulang jembatan yang membutuhkan ruang yang luas.
Editor: Ahmad Antoni