Becak di Jakarta, Pengamat: Idealisme Sikap Keberpihakan Anies-Sandi
JAKARTA,iNews.id – Pro kontra terkait wacana beroperasinya becak di Ibu Kota masih terus bergulir. Namun, beberapa kalangan mendukung moda transportasi tradisional itu bisa beroperasi di Jakarta.
Salah satunya pengamat kebijakan publik dari Public Budgeting Metropolitan Watch Amir Hamzah. Dia menilai, wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghidupkan kembali becak di Jakarta adalah menunjukkan bagaimana sikap kepemimpin Anies-Sandi berpihak pada masyarakat bawah.
“Barangkali kita pahami itu sebagai suatu idealisme dari sikap keberpihakan Pak Anies-Sandi kepada kaum lemah di bawah,” kata Amir kepada iNews.id, Minggu (21/1/2018).
Meskipun mengamini upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghidupkan kembali becak, dia meminta, Pemprov DKI tetap memperhatikan payung hukum yang melarang operasional becak. Pemprov harus merubah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
“Saya kira itu baru wacana. Tapi kalau mau dilaksanakan itu kan harus ada perubahan perda, terutama perda soal ketertiban umum, ujar Amir.
Selain itu, Amir meminta pemprov bukan hanya sekedar menghidupkan operasional becak, tetapi juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi pengemudi, serta mendorong sektor usaha dan pariwisata yang berdampak langsung dari operasional becak.
Amir berharap, masyarakat tidak berandai-andai dan melihat kebijakan ini secara harfiah. Menurut dia, pemprov tentu saja memiliki pertimbangan yang sudah matang terkait plus minus becak beroperasi di Jakarta.
“Yang paling penting adalah beliau melakukan ini untuk meminta respons dari masyarakat, sehingga nanti masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD). Nah nanti RPMJD itu selesai nanti baru kita liat bagaimana realisasi dari gagasan yang dilempar Anies-Sandi ke masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal operasional becak akan menambah kemacetan Ibu Kota. Anies menegaskan bahwa kebijakan terkait becak bukan untuk menghadirkan becak kembali, tetapi mengatur yang telah ada.
Menurut Anies, hingga saat ini masih ada 1.000 lebih becak berada di Jakarta. Keberadaan becak-becak itu yang rencananya diatur. Pengemudi beca didorong untuk mendukung bidang pariwisata Jakarta dan hanya melayani masyarakat di kampung-kampung.
“Saya sampaikan kenyataannya saja, kenyataannya ada lebih dari 1.000 becak selama ini masih ada di Jakarta. Itu kenyataan, terus yang kedua mereka beroperasi di lingkungan perkampungan, itu kenyataan. Yang mau kita atur adalah mereka yang beroperasi di lingkungan,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat 19 Januari.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto