Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 tempat nongkrong di Jonggol Bogor yang Lagi Hits, Nyaman dan Cocok Buat Santai
Advertisement . Scroll to see content

Bima Arya Sebut 43 Bayi di Kota Bogor Terinfeksi Covid-19 Sepanjang 2020

Selasa, 26 Januari 2021 - 22:51:00 WIB
Bima Arya Sebut 43 Bayi di Kota Bogor Terinfeksi Covid-19 Sepanjang 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sawojajar, Selasa (26/1/2021). (Foto: Pemkot Bogor)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sawojajar, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/1/2021). Peninjauan ini dilakukan untuk melihat langsung penambahan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dalam penanganan Covid-19 khususnya bagi ibu dan bayi di Kota Bogor.

Bima mengatakan berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, sepanjang 2020 terdapat 43 bayi dan 81 ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan kondisi sedang hamil 64 orang, bersalin 13 orang, dan menyusui empat orang.

"Ada satu ibu yang meninggal karena Covid-19 dan tidak ada satupun angka kematian pada bayi karena Covid-19 di Kota Bogor. Saya terima kasih RSKIA Sawojajar ini bisa menambah fasilitas itu, khususnya untuk ibu dan anak. Kita ingin klaster keluarga ini bisa ditekan," kata Bima.

Untuk itu, menurutnya memang dibutuhkan ruangan tambahan bagi ibu dan bayi seperti HCU, ruang operasi, dan bersalin dengan tekanan negatif hingga ruang isolasi.

"Kita terus berikhtiar dengan fokus dua hal. Pertama usaha untuk meningkatkan bed occupancy ratio (BOR). Kita minta semua rumah sakit rujukan untuk memaksimalkan. Saya minta datanya detail. Sehingga sampai akhir tahun nanti itu kita bisa tahu maksimal ruang isolasi berapa dan ICU berapa," ucapnya.

Bima menambahkan, hingga 25 Januari 2021 Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi di Kota Bogor menjadi 69,8 persen (terisi 554 dari 794 tempat tidur tersedia). Angka ini turun dari dua pekan lalu yang mencapai 82 persen. 

"Saya minta ke Dinkes merapikan sistem rujukannya. Jadi warga itu sangat baik apabila bisa mengakses satu aplikasi yang disitu bisa tahu informasi, update real time ketersediaan tempat tidur. Ini saya usulkan juga se-Jabodetabek, karena hampir setiap hari saya ditelpon orang Jakarta yang menanyakan di Bogor masih ada apa tidak ruang isolasi," ujar Bima.

Sementara itu, Direktur RSKIA Sawojajar dr Rd Yunina Endang Sari mengatakan, dengan penambahan fasilitas layanan kesehatan ini bisa membantu kebutuhan rujukan, khususnya bagi ibu yang hendak melahirkan atau bayi positif covid-19.

Saat ini, total ada 19 tempat tidur yang disiapkan khusus untuk penanganan covid-19  terdiri dari 2 ruang HCU, 4 ruang Perina (ruang perawatan bayi dengan kondisi yang kurang baik dan memerlukan observasi lebih lanjut), dan 13 perawatan isolasi. RSKIA Sawojajar juga menyiagakan 1 ruang operasi tekanan negatif dan satu ruang bersalin tekanan negatif.

"Karena tingginya kebutuhan rujukan dari ibu dan anak dan ternyata banyak yang kesulitan rujukan untuk mendapatkan ruangan bersalin dan ruang operasi tekanan negatif makanya kita buka fasilitas ini. Harapannya mengurangi resiko kematian atau kesulitan rujukan dari ibu dan anak," ucap Yunina.

Kemudian, RSKIA Sawojajar juga memiliki jalur khusus covid-19 yang berbeda dengan pasien umum. Hal ini dilakukan untuk mengurangi area infeksi. 

"Rujukannya biasanya dilakukan Puskesmas melalui aplikasi e-Sir, apabila tidak ada ambulannya, bisa kami yang jemput. Jika tidak melalui puskesmas bisa langsung ke IGD kami dengan membawa hasil lab yang menunjukan terkonfirmasi positif," katanya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut